BMS dan Pfizer mempersembahkan data terbaru mengenai pengobatan kanker kolorektal di ASCO 2025. Opdivo dan Yervoy meningkatkan PFS hingga 38% pada pasien MSI-H/dMMR, sedangkan Braftovi menunjukkan ORR 60,9% untuk pasien dengan mutasi BRAF V600E. Keduanya berpotensi menjadi pilihan terapi baru.
Bristol Myers Squibb (BMS) dan Pfizer memperkenalkan hasil kajian fase III terbaru mengenai pengobatan kanker kolorektal di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025. BMS melaporkan bahwa kombinasi Opdivo dan Yervoy menunjukkan peningkatan signifikan dalam kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) bagi pasien dengan kanker kolorektal metastatik (mCRC) yang memiliki mutasi MSI-H/dMMR. Data menunjukkan risiko kematian atau progresi penyakit yang menurun hingga 38% dibandingkan dengan pengobatan Opdivo tunggal.
Tingkat respons keseluruhan (ORR) juga lebih tinggi pada pasien yang menerima kombinasi Opdivo dan Yervoy, mencapai 71% dibandingkan 58% untuk Opdivo sendiri. Meskipun terdapat efek samping serius yang lebih tinggi (22% dalam grup kombinasi), profil keamanan tersebut konsisten dengan hasil penelitian sebelumnya. BMS mengklaim manfaat PFS konsisten di semua lini terapi.
Sementara itu, Pfizer mengumumkan bahwa Braftovi, dalam kombinasi dengan cetuximab dan mFOLFOX6, menunjukkan peningkatan signifikan ORR pada pasien mCRC dengan mutasi BRAF V600E, dengan ORR sebesar 60,9% dibandingkan 40% dalam kelompok kontrol. Durasi respons median juga lebih lama pada kelompok Braftovi, mencapai 13,9 bulan.
Scott Kopetz dari MD Anderson menyatakan bahwa temuan ini mungkin menjadikan kombinasi Braftovi sebagai standar pengobatan baru bagi pasien mCRC dengan mutasi BRAF V600E, di mana kontrol penyakit jangka panjang sangat penting. Data kelangsungan hidup keseluruhan masih belum matang, tetapi tren positif telah terdeteksi.
Pada tahun 2025, penelitian terbaru di bidang kanker kolorektal memunculkan harapan baru dengan munculnya kombinasi terapi yang bermanfaat. Opdivo (nivolumab) dan Yervoy (ipilimumab) dari BMS serta Braftovi (encorafenib) dari Pfizer menunjukkan efek klinis yang menjanjikan pada subtipe kanker kolorektal tertentu. Identifikasi mutasi genetik seperti MSI-H/dMMR dan BRAF V600E penting untuk menilai efektivitas terapi ini.
Hasil terbaru dari BMS dan Pfizer menunjukkan potensi besar terapi baru untuk pengobatan kanker kolorektal metastatik. Kombinasi Opdivo dan Yervoy menunjukkan peningkatan signifikan dalam PFS dan ORR bagi pasien dengan kanker tertentu. Sementara itu, Braftovi berpotensi menjadi terapi baru untuk subtipe kanker dengan mutasi BRAF V600E. Kedua terapi ini bisa menjadi standar perawatan baru dalam manajemen kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.biospace.com