Penyintas Kanker Otak Anak Berisiko Terhambat di Sekolah

Penyintas kanker otak masa kanak-kanak memiliki risiko lebih tinggi untuk tertahan di sekolah dan cenderung menghasilkan nilai ujian yang lebih rendah dibandingkan siswa lainnya. Penelitian menemukan bahwa mereka menerima lebih banyak akomodasi di sekolah untuk membantu proses belajar mereka dan menunjukkan perlunya pemahaman lebih dalam tentang tantangan yang dihadapi.

Survivor kanker otak masa kanak-kanak berisiko lebih tinggi untuk terpaksa mengulangi kelas. Raymond Mailhot, seorang profesor di University of Florida, menemukan bahwa mereka yang selamat dari kanker otak memiliki dua kali lipat kemungkinan untuk tertahan di sekolah dan kinerja ujian matematika yang jauh lebih rendah dibandingkan teman sebayanya. Para penyintas juga 21 kali lebih mungkin menerima akomodasi di sekolah. Meskipun kanker otak tergolong langka, ini adalah tumor solid yang paling umum pada anak-anak. Meskipun pengobatan yang maju memungkinkan banyak pasien untuk bertahan hidup, gangguan akibat terapi dan dampak pengobatan terhadap otak dapat menyebabkan defisit kognitif yang signifikan. Penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dampak kognitif kanker otak pada keberhasilan di sekolah. Dengan dukungan dari Departemen Kesehatan Florida, peneliti mendapatkan data pendidikan untuk memperbandingkan hasil pendidikan penyintas dengan siswa dari latar belakang ekonomi yang sama. Hasil penelitian menunjukkan pentingnya mengenali dan memahami tantangan yang dihadapi anak-anak penyintas kanker dalam lingkungan pendidikan.

Kanker otak adalah salah satu jenis kanker yang paling umum di kalangan anak-anak. Meskipun pengobatan seringkali efektif dan banyak anak berhasil selamat, terapi yang harus mereka jalani dapat mengganggu kehidupan mereka di rumah, rumah sakit, dan sekolah. Ini dapat menyebabkan masalah kognitif yang berdampak pada prestasi akademik mereka. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap bagaimana pengalaman tersebut memengaruhi kinerja sekolah.

Penelitian menunjukkan bahwa penyintas kanker otak anak-anak lebih mungkin mengalami kesulitan di sekolah dibandingkan teman-teman mereka. Mereka mengalami kesulitan di ujian dan lebih mungkin untuk mendapatkan bantuan dalam bentuk akomodasi. Dengan memahami tantangan ini, diharapkan dapat diidentifikasi sumber daya kurikulum yang diperlukan untuk mendukung mereka.

Sumber Asli: news.ufl.edu

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *