Studi menunjukkan puasa membantu memprogram ulang sel NK untuk melawan kanker lebih baik. Tikus yang menjalani puasa menunjukkan penggunaan asam lemak sebagai sumber energi, meningkatkan respons anti-tumor. Temuan ini mengindikasikan potensi puasa untuk memperbaiki pengobatan imunoterapi kanker.
Penelitian terbaru dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center (MSK) menunjukkan bahwa puasa dapat memprogram ulang sel pembunuh alami (NK cells) dalam sistem kekebalan tubuh untuk lebih efektif melawan kanker, berdasarkan studi pada tikus. Dengan pendekatan puasa, sel NK belajar menggunakan asam lemak sebagai sumber energi alternatif, meningkatkan kemampuan mereka bertahan dalam lingkungan tumor yang keras. Penemuan ini berpotensi membantu meningkatkan respons imun terhadap terapi kanker.
Sel NK adalah jenis sel darah putih yang dapat membunuh sel abnormal, termasuk sel kanker. Keberadaan sel NK dalam tumor terbukti berkorelasi positif dengan prognosis pasien. Penelitian MSK meneliti bagaimana puasa dapat mengubah metabolisme sel NK dan mendistribusikan ulang mereka dalam tubuh, berpotensi meningkatkan efektivitas pengobatan kanker.
Studi ini menunjukkan bahwa puasa dapat meningkatkan kemampuan sel NK untuk mengatasi kanker melalui pemrograman ulang metabolisme dan distribusi sel. Penemuan ini membuka kemungkinan untuk terapi kanker yang lebih efektif. Namun, penelitian lebih lanjut dan data klinis diperlukan untuk lebih memahami dampak puasa terhadap pasien kanker.
Sumber Asli: www.mskcc.org