Penelitian menunjukkan bahwa tes darah untuk ctDNA dapat membantu menentukan prognosis dan efektivitas celecoxib pada kanker kolorektal stadium III. Ditemukan bahwa celecoxib meningkatkan kelangsungan hidup bebas penyakit pada pasien ctDNA-positif. Pengujian ctDNA adalah prosedur sederhana dan berisiko rendah yang penting untuk diskusi klinis.
Penelitian terbaru menemukan bahwa pengujian darah untuk mendeteksi DNA tumor yang bersirkulasi (ctDNA) dapat membantu menentukan prognosis dan efektivitas kemoterapi celecoxib pada kanker kolorektal stadium III. Penelitian ini dilakukan oleh Dr. Jonathan Nowak di Dana-Farber Cancer Institute dan dipresentasikan di Simposium Kanker Gastrointestinal ASCO 2025. Dari 1.011 pasien, 189 (18,7%) terdeteksi positif ctDNA; 86,6% pasien ctDNA-negatif tidak mengalami pertumbuhan kanker setelah 3 tahun dibandingkan dengan 36,8% dari pasien ctDNA-positif.
Analisis juga menunjukkan bahwa celecoxib meningkatkan kelangsungan hidup bebas penyakit secara signifikan pada pasien ctDNA-positif. Setelah 3 tahun, 44,1% pasien ctDNA-positif yang mengonsumsi celecoxib tidak mengalami pertumbuhan kanker, dibandingkan dengan 26,6% dari mereka yang menerima plasebo. Selain itu, pasien ctDNA-positif yang mengonsumsi celecoxib mengalami penurunan risiko kematian secara keseluruhan sebesar 37% dibandingkan dengan yang mengonsumsi plasebo.
Dr. Nowak menjelaskan, “Hasil kami menunjukkan bahwa tes biomarker berbasis darah untuk ctDNA dapat membantu menentukan kebutuhan pasien akan obat oral untuk mencegah kekambuhan kanker. Ini menunjukkan bahwa mengidentifikasi pasien dengan ctDNA residual tidak hanya memberikan informasi prognostik, tetapi juga untuk memilih terapi yang dapat meningkatkan harapan hidup.” Penelitian lebih lanjut akan menguji biomarker lain dan durasi kemoterapi pada pasien ctDNA-positif.
Dr. Laura Vater menambahkan bahwa pengujian ctDNA setelah operasi adalah prosedur yang berisiko rendah dan sederhana, memberi peluang bagi pasien untuk mempertimbangkan tes ini. Dia meminta para onkolog untuk memperhatikan temuan ini dalam melakukan diskusi tentang risiko dan manfaat kepada pasien.
Kanker kolorektal merupakan salah satu jenis kanker paling umum di seluruh dunia. Studi menunjukkan bahwa penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), termasuk aspirin dan penghambat COX-2 seperti celecoxib, dapat mengurangi risiko perkembangan kanker kolorektal. Tes ctDNA merupakan alat baru yang menjanjikan dalam prognosis dan pemilihan terapi pasca operasi untuk pasien kanker kolorektal tahap III.
Penelitian ini menyoroti pentingnya tes ctDNA dalam prognosis kanker kolorektal stadium III dan potensi celecoxib sebagai terapi. Pasien yang terdeteksi positif ctDNA menunjukkan risiko lebih tinggi untuk kekambuhan, di mana celecoxib dapat membantu memperpanjang kelangsungan hidup. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memperluas pemahaman tentang peran celecoxib dan biomarker lainnya dalam manajemen kanker kolorektal.
Sumber Asli: ascopost.com