Menyoroti Pentingnya Strategi Pencegahan Selama Bulan Kesadaran Kanker Payudara

Dr. Sunil Adige menekankan pentingnya bulan kesadaran kanker payudara untuk meningkatkan deteksi dini dan pengelolaan penyakit. Dia menggarisbawahi pentingnya mendengarkan suara pasien dan mengenali gejala awal. Adige juga menjelaskan kemajuan dalam pengobatan yang dipersonalisasi serta kepentingan skrining rutin dan pemantauan pasca-perawatan untuk hasil pasien yang lebih baik.

Sunil Adige, MD, membahas pentingnya upaya kesadaran kanker payudara dalam deteksi lebih awal, pengelolaan penyakit yang lebih baik, dan hasil pasien yang lebih baik. Selama 39 tahun, Bulan Kesadaran Kanker Payudara telah mengingatkan pasien dan praktisi tentang pencegahan dan deteksi kanker payudara. Dia juga menekankan bahwa pemahaman yang lebih baik mengenai gejala kanker payudara dapat menjadi penentu antara diagnosis awal dan akhir. Adige mengajak untuk selalu mendengarkan keluhan pasien, yang bisa membantu mendeteksi masalah lebih awal.

Adige menyatakan bahwa Bulan Kesadaran Kanker Payudara penting untuk mengingatkan wanita agar melakukan mamografi secara teratur, karena deteksi dini dapat mengubah pengelolaan pengobatan. Dia menjelaskan tentang kemajuan di bidang pengobatan personal, di mana pengujian genetik seperti NGS membantu menentukan pengobatan yang tepat berdasarkan mutasi yang ditemukan pada tumor.

Dalam pengaturan kanker payudara HR-positif, Adige menyebutkan kemajuan dalam pengobatan baru untuk pasien dengan mutasi PIK3CA. Medis seperti alpelisib dan capivasertib telah menunjukkan hasil yang baik dengan efek samping yang lebih minimal. Adige juga menyoroti obat T-DXd yang menunjukkan manfaat baru bagi pasien HER2-positif, bahkan yang sebelumnya tidak memenuhi syarat untuk pengobatan ini.

Di samping itu, Adige membahas upaya minimalisasi efek samping pengobatan, khususnya untuk wanita kulit hitam yang berisiko lebih tinggi mengalami neuropati. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa standar dosis tiga minggu untuk docetaxel dapat mengurangi neuropati, yang membantu menyesuaikan terapi dengan kebutuhan spesifik pasien.

Dia menekankan pentingnya peningkatan kesadaran melalui wawancara dan edukasi, yang menjadi awal bagi orang untuk melakukan mammografi dan mengenali gejala kanker payudara awal seperti benjolan baru, puting susu yang tertekan, atau ruam di payudara. Adige juga menyarankan pasien dengan riwayat keluarga kanker payudara untuk berkonsultasi dengan dokter tentang kemungkinan tes genetik.

Dari perspektif skrining, Adige merekomendasikan mamografi mulai usia 40 tahun. Ia memperingatkan bahwa kunjungan reguler ke onkolog setelah pengobatan sangat penting untuk memantau kemungkinan kekambuhan kanker. Meskipun pemindaian CAT dan PET tidak dilakukan secara rutin, pasien sangat disarankan untuk melaporkan gejala baru karena penting untuk deteksi awal.

Dalam konteks survivorship, Adige mencatat bahwa banyak pasien mengalami efek samping jangka panjang dari kemoterapi, seperti kabut otak. Di GW Cancer Center, mereka sedang membuka uji klinis untuk mengevaluasi latihan stimulasi mental yang diharapkan dapat membantu meningkatkan kapasitas mental wanita yang mengalami masalah ini.

Bulan Kesadaran Kanker Payudara adalah kampanye tahunan yang bertujuan meningkatkan kesadaran tentang kanker payudara dan pentingnya deteksi dini. Kanker payudara merupakan salah satu penyebab utama kematian pada wanita. Artikel ini menggunakan wawancara Dr. Sunil Adige untuk menggarisbawahi pentingnya pencegahan, deteksi dini, kemajuan dalam pengobatan, dan manajemen efek samping untuk meningkatkan hasil pasien.

Kesadaran dan pemahaman terhadap kanker payudara sangat penting untuk mendorong deteksi dini dan pengobatan yang efektif. Edukasi tentang gejala awal, pentingnya skrining, dan inovasi dalam pengobatan seperti terapi yang dipersonalisasi dapat membantu pasien mencapai hasil yang lebih baik. Dukungan yang berkelanjutan dari penyedia layanan kesehatan dan pemantauan rutin menjadi kunci dalam mengelola kanker payudara.

Sumber Asli: www.onclive.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *