Aspirin Dosis Rendah Reduksi Kekambuhan Kanker Kolorektal

Penelitian ALASCCA menemukan bahwa 160 mg sehari aspirin dosis rendah dapat mengurangi kekambuhan kanker kolorektal hingga 51% pada pasien dengan mutasi PIK3CA. Aproximasi 30% pasien CRC memiliki mutasi dalam jalur PI3K. Hipp, manfaat dari penggunaan aspirin diramalkan akan mengubah praktik klinis dalam penanganan pasien kanker kolorektal.

Penelitian dari uji coba fase 3 ALASCCA menunjukkan bahwa aspirin dosis rendah dapat mengurangi tingkat kekambuhan kanker kolorektal (CRC) lebih dari setengah pada pasien dengan mutasi dalam jalur sinyal PI3K. Temuan ini menekankan pentingnya tes genetik awal untuk pasien CRC, menurut Dr. Anna Martling dari Karolinska Institutet. Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa mutasi jalur sinyal PI3K dapat memprediksi respons terhadap aspirin dan memperluas populasi pasien yang dapat ditargetkan.

Aspirin telah diperiksa sebagai langkah pencegahan untuk CRC, namun bukti mengenai efektivitas serta penerapannya dalam praktik masih kurang. Dr. Pamela Kunz dari Yale Cancer Center menyatakan bahwa studi ini memiliki potensi untuk mengubah praktik medis, karena aspirin efektif, berisiko rendah, murah, dan mudah diberikan. Uji coba melibatkan 626 pasien dengan kanker kolorektal stadium II-III di empat negara Nordik.

Pasien dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan mutasi jalur PI3K: kelompok A dengan mutasi PIK3CA dan kelompok B dengan mutasi PI3K lainnya. Peserta dipilih secara acak untuk menerima 160 mg/ hari aspirin atau plasebo selama 3 tahun. Hasil utama adalah kekambuhan CRC, sementara kelangsungan bebas penyakit menjadi hasil sekunder.

Aspirin mengurangi risiko kekambuhan sebesar 51% pada pasien dengan mutasi PIK3CA. Pada kelompok B, pengurangan risiko bahkan lebih signifikan, yakni sebesar 58%. Meskipun efek positif aspirin teramati pada berbagai subkelompok, efek signifikan pada kelangsungan hidup bebas penyakit hanya terdapat di kelompok B. Efek samping serius dari aspirin ini sangat jarang terjadi.

Kedua peneliti memperkirakan bahwa temuan ini akan mengubah praktik klinis. Penelitian ini didanai oleh berbagai lembaga penelitian Swedia dan para peneliti mengungkapkan sejumlah hubungan dengan perusahaan farmasi. Temuan ini mengindikasikan harapan baru dalam pengobatan kanker kolorektal.

Kanker kolorektal (CRC) merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di seluruh dunia. Penelitian ini berfokus pada efek aspirin dosis rendah dalam mencegah kekambuhan CRC, terutama pada pasien dengan mutasi yang terkait dengan jalur sinyal PI3K, di mana sekitar 30% pasien CRC memiliki mutasi ini. Pentingnya pengujian genetik awal diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengobatan.

Studi ini menunjukkan bahwa aspirin dosis rendah dapat secara signifikan mengurangi kekambuhan kanker kolorektal pada pasien dengan mutasi tertentu, menjadikannya sebagai alternatif yang menjanjikan dalam pencegahan. Dengan temuan ini, peneliti berharap akan ada peningkatan dalam penerapan pengujian genomik pada manajemen kasus kanker kolorektal. Efek samping yang minimal dan biaya rendah menjadikan aspirin pilihan yang menarik bagi pasien dan dokter.

Sumber Asli: www.medscape.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *