Kanker serviks terkait dengan infeksi HPV, sedangkan menopause menyebabkan perubahan hormonal yang dapat memengaruhi risiko dan deteksi kanker serviks. Penurunan estrogen di menopause dapat membuat serviks lebih rentan terhadap infeksi. Wanita dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan rutin dan menjaga gaya hidup sehat guna mencegah kanker serviks.
Kanker serviks disebabkan oleh infeksi berkelanjutan akibat human papillomavirus (HPV), yang menyebabkan pembentukan sel abnormal pada serviks. Gejala umum kanker serviks termasuk pendarahan vagina, nyeri panggul, dan pembengkakan. Sementara itu, menopause menandakan akhir tahun reproduksi wanita dan sering disertai perubahan hormonal dan fisik. Walaupun menopause tidak menyebabkan kanker serviks, kondisi yang ditimbulkannya dapat berperan dalam perkembangan dan deteksi kanker serviks. Pemahaman tentang hubungan ini penting untuk meningkatkan kesadaran dan intervensi yang tepat waktu.
Penurunan estrogen selama menopause menyebabkan atrofi vagina dan penipisan epitel serviks, menjadikan serviks lebih sensitif terhadap infeksi, seperti infeksi HPV yang berkepanjangan. Gejala kanker serviks seperti pendarahan abnormal bisa tertutupi oleh gejala menopause, sehingga menghambat deteksi dini. Wanita pasca-menopause memiliki sistem kekebalan yang lemah untuk mengatasi infeksi HPV. Merokok juga meningkatkan risiko kanker serviks melalui kerusakan fisik pada sel serviks dan menurunkan respons imun. Penggunaan kontrasepsi oral jangka panjang juga bisa meningkatkan risiko kanker serviks meski sudah memasuki menopause.
Pencegahan kanker serviks pada wanita pasca-menopause penting dilakukan dengan:
– Pemeriksaan rutin: Terus lakukan Pap smear dan tes HPV. Wanita berusia 65 tahun ke atas dengan riwayat pemeriksaan normal bisa berhenti, tetapi harus berkonsultasi dengan dokter.
– Kesadaran gejala: Segera ke dokter jika mengalami gejala tidak biasa seperti pendarahan, nyeri, atau keluarnya cairan, meskipun telah melewati menopause.
– Gaya hidup sehat: Berhenti merokok, menjaga pola makan sehat, dan manajemen kesehatan secara keseluruhan membantu mengurangi risiko kanker.
Artikel ini hanya untuk tujuan informasi dan bukan pengganti nasihat medis profesional. Selalu konsultasikan dengan dokter mengenai kondisi medis.
Kanker serviks adalah jenis kanker yang diakibatkan infeksi HPV, yang dapat berlanjut dalam bentuk sel-sel abnormal pada serviks. Menopause, di sisi lain, ditandai dengan perubahan hormonal signifikan dalam kehidupan seorang wanita. Sangat penting untuk memahami hubungan antara kanker serviks dan menopause, karena setiap perubahan hormonal dapat mempengaruhi deteksi dan perkembangan kanker ini, terutama dengan pertumbuhan usia.
Menopause dapat mempengaruhi risiko kanker serviks melalui perubahan hormonal dan kesehatan umum. Wanita harus tetap waspada terhadap gejala kanker dan melakukan pemeriksaan rutin untuk pencegahan. Mengadopsi gaya hidup sehat dan mengetahui riwayat kesehatan sangat penting dalam meminimalkan risiko terkena kanker serviks, terutama bagi yang telah menjalani menopause.
Sumber Asli: www.hindustantimes.com