Ruralitas Sebagai Penyebab Perbedaan Rasial dalam Akses Skrining Kanker Paru

Penelitian menunjukkan bahwa jarak ke fasilitas skrining kanker paru-paru bervariasi berdasarkan ras dan ruralitas. American Indian/Alaska Native memiliki jarak terjauh, sedangkan Asian, Black, dan Hispanic lebih dekat tetapi pengaruh ruralitas ada. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengevaluasi dampak akses pada kesehatan kanker.

Sebuah penelitian yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine pada 14 Januari menunjukkan bahwa perbedaan jarak ke fasilitas skrining kanker paru-paru (LCS) berdasarkan ras dan etnisitas sebagian dijelaskan oleh ruralitas. Peneliti Solmaz Amiri dan rekan-rekannya menganalisis data dari 71.691 tracts sensus, menemukan mean jarak ke fasilitas LCS terdekat adalah 6,5 mil. Jarak ini 426% lebih panjang di tracts mayoritas American Indian/Alaska Native dibandingkan dengan tracts mayoritas ras lain.
Penelitian menunjukkan bahwa meski jarak di tracts mayoritas AI/AN berkurang setelah disesuaikan dengan ruralitas, jaraknya masih 3,16 kali lebih panjang dibandingkan tracts mayoritas non-Hispanic White. Sedangkan, tracts mayoritas Asia, Black, dan Hispanik menunjukkan jarak yang lebih dekat, tetapi keuntungan ini berkurang setelah penyesuaian untuk ruralitas.
Penulis menekankan pentingnya penelitian di masa depan untuk memahami bagaimana akses yang setara ke fasilitas LCS mempengaruhi penggunaan LCS dan hasil kanker paru-paru. Hal ini dianggap sebagai kontribusi penting untuk mencapai keseimbangan dalam perawatan kesehatan kanker.

Penelitian ini menyoroti bagaimana variabel geografi dan demografi memengaruhi akses terhadap layanan kesehatan penting, seperti skrining kanker paru-paru. Dengan meningkatnya kesadaran akan adanya disparitas rasial dalam perawatan kesehatan, memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perbedaan ini sangat penting. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kelompok tertentu, terutama yang tinggal di daerah pedesaan, menghadapi kendala lebih besar dalam mengakses layanan kesehatan.

Kesimpulannya, penelitian ini menemukan bahwa akses ke fasilitas skrining kanker paru-paru berbeda berdasarkan ras dan etnisitas, dengan ruralitas sebagai faktor signifikan. American Indian/Alaska Native mengalami jarak terpanjang, sementara kelompok lain, seperti Asia dan Black, memiliki akses lebih baik tetapi masih terpengaruh oleh faktor geografis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengeksplorasi dampak akses ini terhadap kesehatan secara keseluruhan.

Sumber Asli: www.pulmonologyadvisor.com

About Malik Johnson

Malik Johnson is a distinguished reporter with a flair for crafting compelling narratives in both print and digital media. With a background in sociology, he has spent over a decade covering issues of social justice and community activism. His work has not only informed but has also inspired grassroots movements across the country. Malik's engaging storytelling style resonates with audiences, making him a sought-after speaker at journalism conferences.

View all posts by Malik Johnson →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *