Artikel ini membahas berbagai penelitian terkait kanker, termasuk uji coba skrining darah, uji coba fase III untuk GEP-NET, dan penelitian kombinasi imunoterapi untuk kanker kolorektal. Hasil dari penelitian ini menunjukkan kemajuan signifikan dalam pengelolaan kanker dan meningkatkan potensi probalitas kelangsungan hidup pasien.
Aasma Shaukat, MD, MPH, mempresentasikan uji coba darah untuk skrining kanker kolorektal, bertujuan untuk meningkatkan deteksi dini. Sementara itu, Susumu Hijioka, MD, membahas penelitian fase III STARTER-NET, yang mengevaluasi terapi kombinasi everolimus dan lanreotide versus monoterapi everolimus pada tumor neuroendokrin gastroenteropancreatik (GEP-NET) yang tidak dapat dioperasi atau kambuh. Di bagian lain, Scott Kopetz, MD, PhD, FACP, melaporkan hasil analisis utama dari studi BREAKWATER, yang mengkaji kemanjuran encorafenib, cetuximab, dan kemoterapi pada kanker kolorektal metastatik BRAF V600E. Terakhir, Thierry André, MD, menyampaikan hasil awal dari uji coba CheckMate 8HW, yang membandingkan kombinasi nivolumab dan ipilimumab dengan monoterapi nivolumab untuk kanker kolorektal dengan ketidakstabilan mikrosatelit tinggi.
Studi ini berfokus pada inovasi dalam deteksi dan pengobatan kanker kolorektal serta neuroendokrine. Skrining dini kanker kolorektal diyakini dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup dengan deteksi cepat. JCOG1901 dan BREAKWATER menjelajahi terapi kombinasi untuk meningkatkan efektivitas pengobatan, sedangkan CheckMate 8HW bertujuan untuk menilai kombinasi imunoterapi dalam kanker kolorektal.
Penelitian dan hasil yang disampaikan menunjukkan kemajuan signifikan dalam upaya skrining dan pengobatan kanker kolorektal dan GEP-NET. Dengan pendekatan baru dalam terapi kombinasi, diharapkan ada peningkatan dalam hasil pengobatan pasien. Terus berkembangnya penelitian ini adalah harapan untuk peningkatan kesehatan dan kelangsungan hidup para pasien ini.
Sumber Asli: ascopost.com