Markey Menyelenggarakan Dua Uji Coba Vaksin Kanker Inovatif

Markey Cancer Center Universitas Kentucky melakukan dua uji coba vaksin mRNA untuk kanker pankreas dan paru-paru sel non-kecil. Vaksin terapeutik ini diharapkan dapat mengurangi tumor atau mencegah kekambuhan dengan melatih sistem imun. Penelitian ini membawa inovasi dalam pengobatan kanker yang sangat agresif dan memberi harapan baru bagi pasien di Kentucky.

Teknologi mRNA yang digunakan dalam vaksin COVID-19 kini diterapkan dalam pengobatan kanker, dan Pusat Kanker Markey Universitas Kentucky adalah salah satu dari sedikit institusi yang menjalankan uji coba klinis ini. Di sini, dua uji coba mRNA sedang dilakukan untuk mengatasi kanker pankreas dan kanker paru-paru sel non-kecil, yang dikenal sulit diobati.

Berbeda dengan vaksin kanker pencegahan seperti vaksin HPV, vaksin terapeutik dirancang untuk mengurangi pertumbuhan tumor pada pasien. Vaksin ini “melatih” sistem imun untuk mengenali penanda molekuler spesifik yang membedakan sel kanker dari sel sehat, berkontribusi pada imunoterapi yang kini menjadi pilar utama dalam pengobatan kanker.

“Uji coba ini mewakili evolusi luar biasa dalam pendekatan kita terhadap pengobatan kanker,” kata Zhonglin Hao, M.D., Ph.D. Vaksin mRNA yang digunakan dapat disesuaikan dengan jenis kanker spesifik masing-masing pasien, meningkatkan efektivitas perawatan.

Uji coba fase II untuk kanker pankreas menggunakan vaksin bernama “autogene cevumeran”. Vaksin ini dirancang khusus setelah tumor pasien diangkat dan dikirim ke BioNTech di Eropa untuk diurutkan DNA-nya. Pengobatan ini memberikan harapan baru bagi pasien kanker pankreas, di mana tingkat kelangsungan hidup lima tahun hanya 10-12%.

Joseph Kim, M.D., mengungkapkan, “Kanker pankreas adalah penyakit di mana kita belum membuat banyak kemajuan selama beberapa dekade.” Hasil awal dari uji coba fase I menunjukkan bahwa vaksin dapat memicu respons imun yang mengurangi risiko kekambuhan.

Sementara itu, uji coba untuk kanker paru-paru sel non-kecil menggunakan vaksin mRNA yang mengajarkan sistem imun mengenali enam penanda tumor. Pendekatan ini efektif karena kanker paru-paru memiliki banyak mutasi yang bisa ditargetkan, kata Hao.

Vaksin BNT116 yang dikembangkan oleh BioNTech sedang diteliti untuk memeriksa keamanan dan efektivitasnya pada kelompok kecil pasien. Riset juga mencakup kombinasi dengan perawatan lain seperti kemoterapi untuk mencegah kekambuhan.

Uji coba ini memberikan akses lebih dekat bagi pasien di Kentucky terhadap perawatan inovatif, mengingat kanker pankreas dan paru-paru sel non-kecil memiliki insiden tinggi di wilayah tersebut. Markey terpilih sebagai salah satu dari 17 lokasi di AS yang melakukan uji coba ini, berkat statusnya sebagai Pusat Kanker Komprehensif yang diakui oleh National Cancer Institute.

Uji coba vaksin kanker berbasis mRNA merupakan langkah maju dalam pengobatan kanker agresif seperti kanker pankreas dan paru-paru sel non-kecil. Pemanfaatan teknologi mRNA yang awalnya dikembangkan untuk vaksin COVID-19 memberikan harapan baru dalam menargetkan tumor secara spesifik. Dengan kemampuan untuk menyesuaikan vaksin dengan penanda kanker individu, pengobatan ini berpotensi meningkatkan hasil pengobatan dan kelangsungan hidup pasien.

Inovasi dalam pengobatan kanker melalui uji coba vaksin mRNA di Markey Cancer Center menunjukkan potensi besar dalam perang melawan kanker yang sulit diobati. Dengan pendekatan yang dipersonalisasi, diharapkan dapat meningkatkan efektivitas pengobatan dan memberikan harapan baru bagi pasien. Partisipasi dalam uji coba ini tidak hanya memberi akses lebih awal ke terapi inovatif tapi juga mengedepankan pentingnya penelitian klinis dalam perawatan kanker.

Sumber Asli: www.miragenews.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *