Kanker ovarium tanpa skrining mematikan bagi banyak wanita. Toni Roberts didiagnosis setelah gejala diabaikan, dan meninggal empat tahun setelah itu. Dengan 20.000 diagnosis per tahun di AS, angka kematian mencapai 13.000. Deteksi dini dan kesadaran gejala sangat penting.
Sebagian besar kanker tidak memiliki tes skrining. Toni Roberts, yang berusia 58 tahun, mengalami masalah gastrointestinal dan mencoba mengatasi dengan mengubah pola makan serta obat bebas, namun tidak ada perbaikan. Setelah menjalani CT scan, hasilnya mengejutkan: ia didiagnosis kanker ovarium. Setelah menjalani operasi dan kemoterapi, Toni meninggal empat tahun setelah diagnosis, meninggalkan dua putra yang berkabung.
Setiap tahun, hampir 20.000 wanita Amerika didiagnosis kanker ovarium, dengan sekitar 13.000 di antaranya meninggal akibat penyakit ini. Gejala seperti kembung sering dibiarkan tanpa penanganan selama berbulan-bulan. Sebagian besar wanita didiagnosis pada stadium lanjut, dan 70% dari mereka diperkirakan akan meninggal dalam lima tahun. Tingkat kelangsungan hidup untuk wanita kulit hitam dan Hispanik bahkan lebih buruk.
Kanker ovarium adalah penyebab utama kematian akibat kanker pada wanita. Selain tidak adanya tes skrining, gejala awal sering kali dianggap remeh, sehingga banyak wanita terlambat mendapatkan diagnosis. Ini membuat penanganan kanker ini menjadi semakin kompleks dan mengurangi peluang kelangsungan hidup. Penyuluhan tentang gejala dan pentingnya pemeriksaan kesehatan secara rutin dapat meningkatkan deteksi dini.
Kanker ovarium adalah penyakit serius dengan angka kematian tinggi. Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang gejala dan kebutuhan akan skrining yang efektif. Meningkatkan deteksi dini melalui pendidikan dan pemeriksaan dapat menyelamatkan banyak nyawa, terutama bagi kelompok yang paling rentan.
Sumber Asli: www.statnews.com