Kemampuan Trancriptomics dalam Menemukan Penanda Baru Kanker Prostat

Tim Duke mengidentifikasi peristiwa splicing RNA alternatif pada pasien kanker prostat kulit hitam dan kulit putih. Penelitian ini menunjukkan bahwa pasien kulit hitam memiliki risiko lebih tinggi untuk kekambuhan biokimia setelah pengobatan. Tujuannya adalah untuk menggali biomarker baru yang dapat meningkatkan pengobatan kanker prostat diferensial berdasarkan ras.

Tim dari Duke Cancer Institute telah melakukan analisis transkriptomik untuk menentukan perbedaan peristiwa splicing RNA alternatif (ARS) antara pasien kanker prostat (PCa) kulit hitam dan kulit putih. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan genom kanker prostat dan menghasilkan pengobatan yang lebih tepat dan personal. Tiket penelitian ini dipimpin oleh Muthana Al Abo, MD, PhD.

Kanker prostat lebih umum terjadi pada pria kulit hitam, yang sering didiagnosis pada usia lebih muda dan memiliki risiko perkembangan penyakit yang lebih agresif dibandingkan pria kulit putih. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa pasien kulit hitam menunjukkan respons lebih baik terhadap berbagai terapi kanker daripada pasien kulit putih. Analisis transkriptomik diharapkan dapat membantu menemukan biomarker baru yang relevan berdasarkan ras dan asal genetik.

Studi GENCADE mengumpulkan sel tumor dan jaringan normal yang berdekatan dari pasien kulit hitam dan putih untuk menganalisis hubungan antara ARS, jalur sinyal, dan kemungkinan kekambuhan biokimia. Hasil menunjukkan bahwa pasien kulit hitam memiliki risiko kekambuhan yang lebih tinggi, menekankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk memahami perbedaan ini dan mengembangkan strategi pengobatan yang tepat berdasarkan karakteristik genetik.

Sumber Asli: www.insideprecisionmedicine.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *