Pemeriksaan kanker serviks efektif menurunkan tingkat kematian. Pap smear dan tes HPV mendeteksi sel-sel abnormal lebih awal. Skrining di usia 21-65 tahun direkomendasikan, meskipun tidak aktif seksual. HPV penyebab utama kanker serviks, dan sistem imun dapat membersihkan infeksi. Kanker serviks umumnya tidak diturunkan secara genetik.
Pemeriksaan kanker serviks adalah salah satu kisah sukses dalam layanan kesehatan dengan tingkat kematian yang menurun lebih dari setengah sejak tahun 1970-an. Pemeriksaan bertujuan mendeteksi kanker lebih awal dan cukup efektif, berkat vaksin HPV dan praktik skrining rutin. Skrining kanker serviks umumnya dilakukan melalui Pap smear atau kombinasi Pap smear dan tes HPV. Dalam Pap smear, sel-sel diambil dari leher rahim dan diperiksa untuk tanda-tanda kanker.
Pap smear yang abnormal tidak selalu menunjukkan kanker, dan keberadaan HPV tidak selalu berarti perkembangan kanker. Kebanyakan infeksi HPV dapat dibersihkan oleh sistem imun tanpa gejala. Untuk kasus HPV positif, pemantauan lebih dekat diperlukan untuk mencegah perkembangan kanker serviks. Deteksi HPV berisiko tinggi memungkinkan identifikasi awal risiko kanker serviks dengan efektivitas skrining yang lebih baik.
Mulai Desember 2024, pedoman menyatakan bahwa:
1. Wanita usia 21-29 tahun: Pap smear tiap 3 tahun.
2. Wanita usia 30-65 tahun: Pap smear tiap 3 tahun, atau tes HPV setiap 5 tahun. Meski tidak aktif seksual, pemeriksaan tetap dianjurkan, karena HPV dapat ditularkan melalui cara lain.
Hanya sekitar 10% kanker serviks tidak berkaitan dengan HPV, meskipun ini jarang terjadi. Kanker serviks umumnya tidak diturunkan secara genetik. Faktor risiko lain, seperti gangguan sistem imun, dapat meningkatkan kemungkinan tertular infeksi HPV. Untuk memulai pemeriksaan, banyak dokter umum serta ginekolog bisa melakukan skrining kanker serviks.
Kanker serviks merupakan penyakit yang disebabkan sebagian besar oleh infeksi HPV. Pemantauan melalui skrining Pap smear dan tes HPV meningkatkan kemungkinan deteksi dini dan pengobatan yang lebih efektif. Penurunan tingkat kematian akibat kanker serviks menunjukkan keberhasilan intervensi medis dan vaksinasi.
Pemeriksaan kanker serviks penting untuk deteksi dini, meskipun hasil abnormal tidak selalu berarti kanker. Vaksin HPV dan skrining rutin meningkatkan kesadaran dan kemampuan pencegahan. Penting untuk mengikuti pedoman pemeriksaan untuk populasinya agar kesehatan reproduksi terjaga dengan baik.
Sumber Asli: www.urmc.rochester.edu