USAF melaporkan tidak adanya peningkatan angka kematian akibat kanker di antara anggota komunitas peluru kendali. Penelitian menunjukkan angka mortalitas kanker lebih rendah dibandingkan populasi umum. Studi ini berlangsung sejak 1976 hingga 2010 dan akan terus berlanjut laporannya hingga akhir tahun 2025.
Angkatan Udara AS (USAF) mengumumkan tidak ada peningkatan angka kematian akibat kanker di antara petugas peluru kendali (missileers) dan anggota lainnya yang bertugas dekat rudal balistik antarbenua (ICBM). Kolonel Richard O. Speakman menjelaskan bahwa angka mortalitas kanker di komunitas peluru kendali lebih rendah atau setara dengan kelompok perbandingan yang ada. Hasil studi menunjukkan bahwa angka kematian kanker di komunitas ini lebih rendah dibandingkan dengan populasi umum AS. Kanker paru-paru, kolorektal, dan limfoma non-Hodgkin menjadi jenis kanker yang paling umum terjadi di kedua komunitas. Studi ini melibatkan data dari anggota komunitas peluru kendali yang bertugas antara 1976 hingga 2010 dan melibatkan kerja sama dengan National Institutes of Health dan National Cancer Institute.
Studi ini dilaksanakan menyusul kekhawatiran mengenai kesehatan petugas peluru kendali, khususnya terkait laporan kasus limfoma non-Hodgkin yang meningkat di Malmstrom Air Force Base. Jendral Thomas A. Bussiere meminta dilakukan penyelidikan lebih mendalam guna menangani masalah kesehatan ini. Penelitian sedang berlangsung secara bertahap, dengan fokus pada mortalitas kanker, dan akan melanjutkan ke analisis epidemiologis fase berikutnya.
Hasil awal dari studi kanker di komunitas peluru kendali menunjukkan tingkat kematian akibat kanker yang lebih rendah dibandingkan dengan populasi umum. USAF bertekad untuk melanjutkan penyelidikan ini dengan pengumpulan data yang lebih luas, dan berencana untuk kembali mengkaji kasus kejadian kanker di masa mendatang. Dukungan dari kongres untuk inisiatif ini juga terus bertambah.
Sumber Asli: www.airandspaceforces.com