Studi baru menunjukkan bahwa produk sampingan dari klorin, yaitu THM, berkaitan dengan risiko kanker kandung kemih dan kolorektal. Meski berada di bawah batasan regulasi, risiko ini cukup signifikan. Penelitian menyoroti perlunya evaluasi paparan yang lebih baik dalam pengolahan air untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Sebuah tinjauan baru yang diterbitkan dalam Environmental Health Perspectives menunjukkan bahwa produk sampingan kimia yang dihasilkan dari pembasmian air minum dengan klorin dapat meningkatkan risiko kanker, baik kanker kandung kemih maupun kanker kolorektal. Trihalomethane (THM), yang terbentuk saat klorin bereaksi dengan materi organik di dalam air, terkait dengan peningkatan risiko kanker kandung kemih sebesar 33% dan kanker kolorektal sebesar 15%. Risiko ini terdeteksi pada tingkat paparan jauh di bawah batas regulasi yang ditetapkan di AS dan Uni Eropa.
Penelitian ini menekankan bahwa meskipun klorin digunakan secara luas sebagai metode disinfeksi air, banyak bentuk THM telah terbukti genotoksik dan karsinogenik pada hewan percobaan. Dengan demikian, ditemukan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan penilaian paparan agar dapat memahami dengan lebih baik dampak kesehatan dari bahan kimia yang sering digunakan. Mengamankan pasokan air minum dari bakteri dan agen infeksi lain adalah kritis untuk kesehatan masyarakat, namun perlu dijaga juga dari potensi risiko kanker akibat klorin.
Banyak daerah yang kurang beruntung di California terpapar campuran bahan kimia beracun dalam air ledeng dan pabrik pengolahan limbah tidak berhasil menghilangkan sebagian besar PFAS beracun dari sumber air minum. The Environmental Working Group juga memiliki basis data terperinci mengenai kontaminan air minum, termasuk data spesifik tentang THM. Di tengah pemanfaatan klorin yang luas, penting untuk memperhatikan dan memahami risiko terkait pengolahannya.
Risiko kesehatan akibat klorin dalam pengolahan air minum semakin menjadi perhatian. Penggunaan klorin sebagai disinfektan dipilih karena efektivitas dan biaya yang rendah. Namun, hasil studi menunjukkan bahwa produk sampingan seperti THM dapat menyebabkan kerusakan genetik dan berpotensi menyebabkan kanker. Penilaian yang lebih baik terhadap paparan diperlukan agar regulasi dapat melindungi masyarakat dari risiko kesehatan ini.
Penting untuk mengevaluasi kembali regulasi yang ada terkait penggunaan klorin dalam pengolahan air minum. Penelitian ini menunjukkan risiko kanker yang mungkin tidak sepenuhnya teridentifikasi oleh batasan regulasi saat ini. Perlunya penilaian yang lebih mendalam terhadap paparan kontaminan dapat membantu mengurangi risiko tersebut dan melindungi kesehatan masyarakat.
Sumber Asli: www.ehn.org