China mengembangkan akselerator ion berat untuk pengobatan kanker, memungkinkan proses yang lebih efektif dan presisi. Dengan kemajuan teknologi, akselerator baru diharapkan lebih kecil dan lebih terjangkau, meningkatkan akses bagi pasien biasa. Sejak mulai beroperasi, telah banyak pasien kanker yang menerima manfaat dari perawatan ini.
Di Wuwei, Provinsi Gansu, China, terdapat fasilitas medis berkekuatan tinggi yang menggunakan akselerator ion berat untuk mengobati kanker. Teknologi ini memanfaatkan ion karbon yang dapat menghancurkan sel tumor tanpa merusak sel sehat. Meskipun akurat dan efektif, akselerator ini masih terkungkung oleh biaya produksi yang tinggi dan ukuran yang besar, sehingga belum banyak digunakan di rumah sakit umum.
Tim peneliti sedang mengembangkan generasi baru dari akselerator ion berat agar perawatan ini lebih mudah diakses oleh pasien biasa. Hu Zhengguo dari Institut Fisika Modern menyatakan upaya ini bertujuan untuk membuat perawatan kanker lebih terjangkau.
Akselerator ion berat merupakan alat terapi radiasi canggih yang telah dikembangkan di China sejak1990-an. Terapi ini dianggap lebih efektif dibandingkan radioterapi konvensional karena mampu membedakan sel kanker dengan sel normal, sehingga risiko kerusakan pada jaringan sehat bisa diminimalkan. Penelitian menunjukkan bahwa terapi menggunakan ion berat memiliki efek biologis relatif yang lebih tinggi dibandingkan dengan sinar foton biasa. Dari penelitian selama tiga dekade, akselerator ion berat China telah menjadi salah satu yang paling kompak di dunia, dengan circumference 56,2 meter dan dilengkapi teknologi yang memungkinkan peningkatan berkelanjutan tanpa biaya tinggi.
Generasi baru akselerator ion berat diharapkan dapat memperluas akses perawatan kanker bagi lebih banyak pasien di seluruh China. Dengan pengurangan ukuran dan biaya dari perangkat medis ini, akan lebih banyak rumah sakit yang dapat dilengkapi fasilitas ini. Terapi ini telah menunjukkan hasil yang menjanjikan dengan tingkat kelangsungan hidup lima tahun yang tinggi bagi pasien kanker.
Sumber Asli: english.news.cn