Studi menemukan bahwa SUSD2 ditemukan dalam sel tumor sirkulasi yang membantu menjelaskan metastasis kanker payudara. SUSD2 dapat berfungsi sebagai penanda perkembangan kanker dan target terapi yang potensial. Penelitian ini berpotensi untuk meningkatkan diagnosis dan perawatan kanker payudara.
Penelitian baru menunjukkan kemajuan signifikan dalam memerangi kanker payudara metastatik dengan menemukan sel tumor sirkulasi (CTC) yang mengekspresikan protein sushi domain-containing 2 (SUSD2) dalam jumlah tinggi. Temuan ini memberikan wawasan mengenai dasar molekuler metastasis kanker payudara dan membuka peluang baru untuk diagnosis serta pengobatan. Metastasis kanker payudara, terutama subtipe positif reseptor estrogen-alpha (ER-α), terus menjadi tantangan dalam pengobatan. Meskipun prognosis awal pasien tergolong baik, kekhawatiran meningkat ketika penyakit ini dapat kambuh dan menyebar setelah pengobatan awal. Statistik terkini menunjukkan bahwa tingkat kel存 hidup dapat turun signifikan bahkan untuk tumor ganas yang awalnya rendah.
Dengan menggunakan sampel dari pasien di University Hospital Heidelberg, ilmuwan mengembangkan garis sel CTC-ITB-01 dari darah wanita dengan kanker payudara positif ER-α tahap lanjut. Analisis proteomik canggih menunjukkan peningkatan tanpa preseden kadar SUSD2 pada garis sel ini dan peneliti menemukan hubungan ekspresi ini dengan protein penting yang terlibat dalam penyebaran dan kelangsungan hidup tumor.
Menurut para penulis artikel, “Temuan ini menyoroti peran SUSD2 dalam mengatur jalur penting untuk progresi tumor dan kelangsungan hidup.” Ini menunjukkan bahwa SUSD2 signifikan untuk pelacakan perkembangan kanker dan mungkin integral dalam cara sel tumor menghindari terapi. Dalam penelitian ini, garis sel dan sampel darah klinis dianalisis menggunakan proteomik berbasis LC-MS/MS yang menghitung ribuan protein dan memperlihatkan ekspresi kuat SUSD2 dibandingkan garis sel kanker payudara lainnya.
Kehadiran CTC positif SUSD2 terbukti konsisten, yang menunjukkan “fenotipe CTC positif SUSD2 secara terus-menerus menyebar selama metastasis.” Keberlanjutan ini dapat memberikan dokter onkologi penanda yang lebih dapat diandalkan untuk memantau pasien seiring waktu, memberikan wawasan untuk strategi pengobatan yang lebih dipersonalisasi. Penelitian tentang CTC menggugah potensi untuk meningkatkan hasil pasien. Temuan tentang SUSD2 menunjukkan bahwa protein ini tidak hanya dapat berfungsi sebagai penanda diagnostik, tetapi juga menjadi sasaran terapeutik. Para penulis mencatat, “CTC positif SUSD2 dapat bermanfaat untuk menangkap dan melacak sel-sel metastatik selama pengobatan kanker.”
Melalui penelitian ini, mekanisme bertahan hidup dan berkembangnya sel kanker payudara terungkap. Metodologi yang dibuat melalui penelitian ini—pembangunan CTC-ITB-01, analisis proteomik menyeluruh, dan wawasan tentang SUSD2—mendorong pendekatan lebih halus untuk mengatasi aspek kanker payudara yang paling menantang.
Dengan investigasi yang lanjut, peran SUSD2 dapat berkembang dari sekadar penanda menjadi kunci bagi intervensi terapeutik di masa depan guna membatasi penyebaran agresif kanker payudara. Penelitian ini kini meminta verifikasi di kolektif yang lebih besar untuk mengkonfirmasi dampak langsung SUSD2 terhadap hasil pengobatan dan tingkat kelangsungan hidup.
Kanker payudara metastatik adalah tipe kanker yang sulit diobati, terutama yang positif ER-α. Ketika wanita menjalani pengobatan untuk kanker ini, mereka sering kali mengalami kambuh yang berbahaya. Penelitian ini menggali lebih dalam tentang CTC dan perannya dalam mengidentifikasi dan memahami penyebaran kanker, dengan fokus pada ekspresi SUSD2.
Temuan penelitian ini menunjukkan potensi SUSD2 sebagai penanda untuk memantau perkembangan kanker payudara dan sebagai target terapi. Keberadaan CTC positif SUSD2 yang berkelanjutan dapat membantu meningkatkan terapi yang lebih dipersonalisasi dan lebih efektif. Ke depan, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan relevansi SUSD2 dalam pengobatan kanker payudara.
Sumber Asli: evrimagaci.org