WHO memasukkan pengujian sitologi dual-stain dalam pedoman pencegahan kanker serviks. Tes CINtec PLUS dari Roche adalah satu-satunya yang disetujui dan membantu mengidentifikasi orang berisiko tinggi akibat HPV. Hasil tes ini dapat memandu pengujian lanjutan dan pengelolaan kesehatan yang lebih baik bagi pasien. Alat ini diharapkan mampu mengurangi prosedur kolposkopi yang tidak perlu dan meningkatkan efektivitas pengobatan.
Roche mengumumkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengikutsertakan pengujian sitologi dual-stain dalam pedoman pencegahan kanker serviks. Pengujian CINtec® PLUS dari Roche merupakan satu-satunya test dual-stain yang disetujui FDA dan CE, dirancang untuk mengidentifikasi individu positif HPV yang berisiko tinggi menderita prekanker serviks. WHO mengikuti jejak American Society for Colposcopy and Cervical Pathology (ASCCP) yang juga memperbarui pedoman mereka terkait kanker serviks.
Bila hasil pengujian dual-stain positif, pasien dianggap berisiko tinggi menderita prekanker atau kanker, sehingga kolposkopi segera dianjurkan. Sebaliknya, hasil negatif memungkinkan pasien untuk melakukan retest di waktu yang akan datang, sehingga dapat mengurangi prosedur kolposkopi yang tidak perlu. CEO Roche Diagnostics, Matt Sause, menyatakan bahwa penambahan sitologi dual-stain ini menegaskan nilai tes CINtec PLUS dalam mengidentifikasi risiko kanker serviks.
Pengujian CINtec PLUS dapat mendeteksi dua biomarker (p16 dan Ki-67) dalam satu sel, yang merupakan indikator kuat proses transformasi sel yang dapat mengarah pada kanker. Dengan memberikan informasi kepada laboratorium, klinisi, dan pasien, pengujian ini dapat mengurangi jumlah dan frekuensi kunjungan follow-up, serta menghemat waktu dan biaya.
Pedoman WHO yang terbaru adalah langkah maju untuk mencapai tiga tujuan penghapusan kanker serviks yang ditetapkan WHO. Baru-baru ini, WHO juga memberikan penunjukan pra-kualifikasi untuk tes HPV cobas® pada sistem cobas 4800, menjadikan seluruh portofolio tes HPV Roche terakreditasi WHO untuk sampel yang dikumpulkan klinis dan secara mandiri.
Portofolio kanker serviks Roche, termasuk tes cobas HPV, difokuskan pada penyaringan awal dan pengujian komplementer. Tes ini mendeteksi 14 genotipe HPV risiko tinggi, termasuk HPV 16 dan HPV 18, memberikan hasil yang penting dalam manajemen pasien. Solusi pengumpulan diri untuk cobas HPV juga disetujui dan dijalankan pada ruangan otomasi Roche.
Roche juga sedang mengembangkan perangkat lunak manajemen penyakit bernama navify® Cervical Screening untuk mendukung sistem kesehatan dalam meningkatkan kepatuhan terhadap pedoman klinis dan mengoptimalkan sumber daya. Roche, yang didirikan pada 1896, adalah perusahaan bioteknologi terkemuka yang berfokus pada inovasi di bidang obat dan diagnostik, berkomitmen untuk menciptakan kehidupan yang lebih sehat.
WHO baru-baru ini memperbarui pedoman pencegahan kanker serviks dengan menambahkan pengujian sitologi dual-stain sebagai alat untuk mendiagnosis orang-orang berisiko tinggi akibat infeksi HPV. Kehadiran teknologi ini sangat penting dalam menanggulangi penyakit yang dapat dicegah ini. Roche sebagai pelopor dalam bidang ini telah berperan penting dengan produk CINtec PLUS yang membantu identifikasi risiko kanker pada individu positif HPV.
Kemasukan pengujian sitologi dual-stain dalam pedoman WHO merupakan prestasi penting dalam pencegahan kanker serviks. Tes CINtec PLUS dari Roche berkontribusi signifikan dalam mengidentifikasi individu berisiko tinggi, berpotensi mengurangi jumlah prosedur kolposkopi yang tidak diperlukan. Hal ini berimplikasi pada pengelolaan kesehatan yang lebih efisien dan efektif, membuka jalan menuju penghapusan kanker serviks secara global.
Sumber Asli: www.roche.com