Penelitian baru menunjukkan bahwa kemoterapi induksi sebelum kemoradiasi pada kanker serviks dapat mengurangi risiko kematian sebanyak 40% dan risiko kekambuhan sebesar 35%. Sebanyak 80% pasien yang terlibat dalam percobaan ini bertahan hidup setelah 5 tahun dibandingkan dengan 72% dari yang hanya menerima pengobatan standar. Penemuan ini diharapkan menjadi standar pengobatan baru yang murah dan efektif.
Penelitian yang didanai oleh Cancer Research UK telah menghasilkan kemajuan terbesar dalam pengobatan kanker serviks dalam lebih dari 20 tahun dengan memodifikasi penggunaan obat yang ada. Hasil percobaan INTERLACE menunjukkan bahwa memberikan pasien kanker serviks kursus kemoterapi singkat sebelum memulai pengobatan standar mengurangi risiko kematian sebesar 40% dan mengurangi risiko kambuh sebesar 35%.
Sekitar 3.300 wanita didiagnosis dengan kanker serviks di Inggris setiap tahun, dengan sekitar 860 kematian tahunan akibat penyakit ini. Sejak 1999, pengobatannya terdiri dari kemoradiasi, yaitu kombinasi kemoterapi dan radioterapi. Penelitian ini menemukan bahwa enam minggu kemoterapi induksi sebelum kemoradiasi meningkatkan tingkat kelangsungan hidup.
Setelah 5 tahun, 80% partisipan yang menerima kemoterapi induksi dan kemoradiasi masih hidup, sedangkan hanya 72% dari kelompok yang menerima pengobatan standar. Dr. Iain Foulkes menambahkan, “Waktu adalah segalanya ketika mengobati kanker.” Perubahan ini dianggap sebagai perbaikan terbesar dalam pengobatan kanker serviks dalam dua dekade terakhir.
Adanya obat kemoterapi yang murah dan sudah teruji membuat para ahli berharap bahwa metode ini bisa menjadi standar pengobatan dengan cepat. Dr. Mary McCormack, peneliti utama, menekankan pentingnya kontribusi pasien dalam percobaan ini sebagai landasan untuk peningkatan pengobatan kanker serviks.
Pendekatan ini mungkin juga dapat berkontribusi pada penelitian kanker lainnya, dengan semakin banyak bukti yang menunjukkan nilai tambahan kemoterapi sebelum pengobatan lain. Hal ini bertujuan untuk tidak hanya mengurangi kemungkinan kanker kambuh tetapi juga dapat dilakukan dengan cepat menggunakan obat yang sudah ada.
Cervical cancer is a significant health concern, with thousands of diagnoses occurring annually in the UK. The treatment methods have not seen significant advancements over the past decades until recent research altered existing drug protocols, specifically through induction chemotherapy. This innovative approach is rooted in clinical trials that aimed to optimize patient outcomes by preventing cancer recurrence and reducing mortality rates.
In conclusion, the breakthrough from the INTERLACE trial represents a major advancement in cervical cancer treatment, cutting down mortality risks significantly while also lowering recurrence rates. With relatively accessible and inexpensive chemotherapy drugs being potentially introduced into standard care, there is optimism for improved outcomes for cervical cancer patients. This trial not only enhances treatment options but also opens doors for similar strategies in treating other cancers.
Sumber Asli: news.cancerresearchuk.org