Tema Hari Kanker Sedunia 2025, “United by Unique,” menyoroti perlunya perawatan berpusat pada pasien. Asia Tenggara merekam 2,4 juta kasus baru kanker pada 2022, dengan proyeksi meningkat 85% pada 2050. Walau kemajuan telah dibuat, tantangan seperti rendahnya skrining dan kebijakan yang tidak memadai tetap ada. WHO meluncurkan strategi baru untuk pengendalian kanker hingga 2030.
Hari Kanker Sedunia 2025 mengusung tema “United by Unique,” yang menekankan pentingnya mengakui pengalaman unik setiap pasien kanker dan perlunya pendekatan perawatan yang berpusat pada individu. Pada 2022, WHO melaporkan 2,4 juta kasus baru kanker dan 1,5 juta kematian terkait kanker di Wilayah Asia Tenggara, dengan angka tertinggi untuk kanker mulut, serviks, dan kanker anak. Diperkirakan, kasus dan kematian akibat kanker akan meningkat 85% pada 2050, menunjukkan perlunya strategi pencegahan dan pengobatan kanker yang efektif.
Meskipun tantangan sangat besar, kemajuan signifikan dalam pengendalian kanker telah dicapai di beberapa negara. Beberapa negara mengembangkan rencana nasional pengendalian kanker, dengan Bhutan menyelesaikan proyek untuk penyaringan kanker. Thailand menerapkan model cakupan kesehatan universal untuk manajemen kanker, sedangkan delapan negara melaksanakan vaksinasi HPV secara nasional. Namun, program pencegahan kanker belum sepenuhnya diimplementasikan, dengan tingkat skrining yang rendah untuk beberapa kanker, seperti kanker serviks.
Masih ada banyak tantangan dalam pengendalian kanker, termasuk ketidakseragaman dalam implementasi rencana pengendalian kanker dan kebijakan yang tidak memadai untuk mengendalikan agen penyebab kanker. Banyak negara masih rendah dalam tingkat skrining kanker. WHO telah mengembangkan Strategi Regional untuk Pencegahan dan Pengelolaan Kanker yang komprehensif hingga 2030, berfokus pada pendekatan perawatan yang berpusat pada individu dan komunitas. WHO terus bekerja sama dengan negara, lembaga PBB, dan mitra untuk memperkuat kapasitas pengelolaan kanker.
Perang melawan kanker membutuhkan upaya kolektif dan terkoordinasi. Semua pihak—pemerintah, penyedia layanan kesehatan, dan masyarakat—harus bekerja sama untuk menghadapi peningkatan insiden kanker dan memastikan akses perawatan yang adil bagi semua orang, terlepas dari latar belakang mereka.
Kanker merupakan masalah kesehatan global yang semakin meningkat, khususnya di Asia Tenggara. Dengan jumlah kasus baru dan kematian yang tinggi, WHO memberikan perhatian khusus pada wilayah ini. Laporan tersebut memerinci tantangan yang dihadapi dalam penanganan kanker, serta langkah-langkah yang telah diambil negara-negara di kawasan untuk meningkatkan deteksi, perawatan, dan pencegahan.
Keseriusan masalah kanker di Asia Tenggara mengharuskan semua pihak terlibat dalam penanganannya. Upaya kolektif dari pemerintah, penyedia layanan kesehatan, serta masyarakat sangat penting untuk mengurangi insiden dan dampak kanker. Strategi baru dari WHO menunjukkan komitmen untuk meningkatkan sistem perawatan kanker dan memberikan dukungan kepada individu dan komunitas untuk mengatasi penyakit ini.
Sumber Asli: health.economictimes.indiatimes.com