Vaksinasi HPV dan deteksi dini vital untuk pencegahan kanker serviks di India. CERVAVAC, vaksin domestik, menawarkan solusi terjangkau, namun tantangan sosial dan infrastruktur tetap ada. Inisiatif kesadaran dan skrining sangat diperlukan untuk meningkatkan angka vaksinasi dan mengurangi stigma.
Vaksinasi HPV dan deteksi dini menjadi kunci dalam pencegahan kanker serviks di India. Momentum ini menjadi lebih mendesak, terutama saat Hari Kanker Sedunia, dengan para ahli mendorong kesadaran, vaksin yang terjangkau seperti CERVAVAC, dan program skrining yang lebih baik. Kanker serviks merupakan penyebab kematian kedua tertinggi pada wanita berusia 15 hingga 44 tahun di India, dengan lebih dari 123 ribu kasus baru setiap tahunnya. Angka kejadian yang mengkhawatirkan, yaitu 18 per 100.000 wanita, menunjukkan kebutuhan perbaikan dalam strategi pencegahan.
CERVAVAC, vaksin HPV yang dikembangkan secara domestik, diharapkan dapat mengatasi kekurangan akses vaksin. Dr. Sunita Tandulwadkar dari FOGSI menjelaskan bahwa vaksin ini bisa diberikan hingga usia 44 dan memperluas jangkauan. Namun, tantangan utama tetap ada, termasuk stigma budaya dan kurangnya informasi di masyarakat terkait kesehatan seksual.
Keterbatasan infrastruktur kesehatan di daerah pedesaan dan biaya vaksin internasional yang tinggi juga menghalangi akses vaksinasi. CERVAVAC, yang diluncurkan pada tahun 2023 dan lebih terjangkau, dapat meningkatkan tingkat vaksinasi, terutama dengan dukungan pemerintah. Kesadaran masyarakat juga sangat penting untuk mendukung vaksinasi dan pencegahan kanker serviks.
Inisiatif “Do Tike Jindagi Ke” berupaya mendidik orang tua dan tenaga kesehatan tentang pencegahan kanker serviks, dengan target memperluas penyuluhan hingga 50 ribu dokter dari IMA. Skrining HPV menjadi metode lebih efektif dibandingkan Pap smear, dan dokter mendorong agar wanita menjalani skrining HPV secara rutin. Inovasi dalam pengobatan kanker serviks pun terus berkembang dengan teknik baru yang meningkatkan hasil pengobatan.
Penguatan program skrining dan pelatihan petugas kesehatan di daerah pedesaan sangat diperlukan untuk menyebarluaskan deteksi dini. Para ahli merekomendasikan integrasi vaksinasi HPV dalam jadwal imunisasi nasional untuk meningkatkan cakupan dan mengurangi stigma. Tema Bulan Kesadaran Kanker Serviks 2025 menegaskan perlunya tindakan proaktif dalam melawan penyakit ini.
Dengan fokus pada vaksinasi HPV, skrining rutin, dan pengobatan dini, masa depan bebas kanker serviks menjadi mungkin. Dr. Tandulwadkar menegaskan bahwa pencegahan kanker serviks dimulai dengan kesadaran dan pendidikan.
Kanker serviks adalah jenis kanker yang paling mematikan namun sangat dapat dicegah, terutama melalui vaksinasi HPV dan deteksi dini. Di India, kanker ini adalah penyebab utama kematian pada wanita muda. Mengingat bahwa hampir 124 ribu wanita didiagnosis setiap tahunnya, dan banyak yang meninggal, ada kebutuhan mendesak untuk strategi pencegahan yang efektif, termasuk edukasi mengenai vaksin CERVAVAC dan pentingnya skrining rutin.
Pendidikan dan kesadaran masyarakat serta aksesibilitas vaksin HPV yang lebih baik adalah kunci dalam mengurangi angka kanker serviks di India. Dengan dukungan pemerintah dan peningkatan infrastruktur kesehatan, harapan akan masa depan bebas kanker serviks semakin dekat. Keterlibatan semua pihak menjadi penting untuk mengedukasi dan mengajak masyarakat menjalani skrining serta mendapatkan vaksin.
Sumber Asli: health.economictimes.indiatimes.com