Universitas Kentucky mengembangkan teknik mikroskopi baru untuk mempelajari metabolisme sel kanker dengan lebih terjangkau dan non-destruktif. Peneliti fokus pada karsinoma sel skuamosa kepala dan leher yang menunjukkan perubahan metabolik signifikan akibat radiasi. Teknik ini memungkinkan analisis sel tunggal menggunakan alat yang lebih sederhana dan kurang mahal, membuka peluang penelitian baru.
Teknik mikroskopi baru yang dikembangkan di Universitas Kentucky menyediakan cara yang lebih terjangkau untuk mempelajari perubahan metabolisme pada sel kanker. Dengan metode ini, para peneliti dapat mengamati perubahan metabolik tanpa peralatan mahal dan tanpa merusak sel. Pengamatan ini fokus pada karsinoma sel skuamosa kepala dan leher, di mana perawatan radiasi memicu perubahan metabolik signifikan melalui protein HIF-1α yang mendukung sel beradaptasi dalam kondisi kekurangan oksigen.
Dalam eksperimen mereka, tim menggunakan probe metabolik yang tersedia di pasaran untuk menganalisis reaksi berbagai garis sel terhadap radiasi. Penelitian ini menemukan bahwa garis sel tertentu menunjukkan ekspresi HIF-1α lebih tinggi, menandakan perubahan metabolik yang lebih kuat ke arah ketahanan radiasi. Dengan menghambat HIF-1α, mereka dapat meningkatkan sensitivitas sel terhadap radiasi.
Pendekatan baru ini menjanjikan untuk meningkatkan pemahaman tentang metabolisme kanker. Menggunakan mikroskop fluoresensi standar dan teknik pemrosesan gambar, peneliti dapat melakukan analisis sel tunggal secara lebih efisien dan non-destruktif. Hal ini dapat membuka peluang penelitian yang lebih luas terkait resistensi terhadap pengobatan kanker.
“Demonstrasi dan hasil kami sangat menggembirakan, karena kami kini memiliki pendekatan yang hemat biaya untuk mempelajari metabolisme sel pada tingkat sel tunggal dengan minimal keahlian yang dibutuhkan.” – Caigang Zhu, Penulis Utama
Pemahaman tentang bagaimana sel kanker mengubah metabolismsenya untuk melawan pengobatan menjadi fokus penting dalam penelitian kanker. Perubahan tersebut sering disebut sebagai reprogramming metabolik, yang menjadi kunci dalam perkembangan resistensi terhadap terapi. Metode konvensional untuk mempelajari perubahan ini sering kali mahal dan merusak sel, sehingga metode baru yang lebih terjangkau sangat diperlukan.
Teknik mikroskopi baru ini menawarkan cara yang efisien dan non-destruktif untuk studi metabolisme sel kanker, terutama dalam konteks resistensi terhadap pengobatan. Ini membuka jalan bagi penelitian yang lebih luas dan memungkinkan para ilmuwan untuk menyelidiki metabolisme kanker dengan lebih aksesibel dan tanpa perlunya peralatan mahal.
Sumber Asli: www.news-medical.net