Tes darah baru berpotensi meningkatkan tingkat skrining kanker kolorektal di AS, menurut Aasma Shaukat, MD, MPH. Studi PREEMPT CRC menunjukkan sensitivitas 79,2% dan spesifisitas 91,5%. Diperlukan kebijakan yang mendukung akses tidak terbatas untuk semua individu, terutama mereka yang kurang terlayani.
Aasma Shaukat, MD, MPH, menjelaskan bagaimana tes darah baru dapat meningkatkan akses terhadap skrining kanker kolorektal (CK) di antara populasi berisiko rata-rata di AS. Pada simposium ASCO 2025, ia membagikan temuan dari studi PREEMPT CRC yang menunjukkan sensitivitas 79,2% dan spesifisitas 91,5% untuk deteksi CK melalui pengujian darah. Penambahan metode skrining ini diharapkan dapat meningkatkan tingkat skrining di AS, terutama bagi mereka yang kurang terlayani.
Kanker kolorektal merupakan salah satu penyebab utama kematian akibat kanker di AS, dengan kebutuhan yang mendesak untuk meningkatkan tingkat skrining. Saat ini, metode skrining yang umum digunakan adalah kolonoskopi dan tes berbasis feses, dengan beberapa opsi tes darah yang telah mendapat persetujuan. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa adanya tes darah baru dapat menjadi pilihan penting untuk meningkatkan partisipasi skrining bagi populasi yang berisiko rata-rata.
Dengan semakin banyaknya metode skrining yang tersedia, termasuk tes darah baru, diharapkan angka partisipasi dalam skrining kanker kolorektal dapat meningkat. Namun, untuk mencapai akses yang lebih baik, diperlukan kebijakan lokal, regional, dan nasional yang mengurangi hambatan bagi individu yang tidak memiliki asuransi kesehatan atau yang menghadapi ketidakadilan sosial. Partisipasi dalam skrining sangat penting untuk deteksi dini dan penanganan kanker kolorektal.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com
