Mikrobiota usus berperan penting dalam respons terhadap imunoterapi kanker. Penelitian menunjukkan bahwa jenis bakteri tertentu dapat meningkatkan efektivitas inhibitor cek poin imun (ICI), dan peneliti berusaha memahami mekanisme di balik pengaruh ini. Hasilnya menyarankan perlunya penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan terapi berbasis mikroba.
Penelitian terbaru dalam “Journal of Clinical Investigation” menunjukkan hubungan antara mikrobiota usus dan respons terhadap inhibitor cek poin imun (ICI) dalam pengobatan kanker. ICIs, termasuk antibodi yang memblokir PD-1 dan CTLA-4, merangsang sel imun untuk melawan kanker. Meskipun ICI merupakan terapi utama untuk berbagai kanker, kurang dari 50% pasien mengalami kelangsungan hidup bebas kemajuan yang berarti, sehingga diperlukan pemahaman lebih lanjut mengenai faktor yang mempengaruhi efektivitasnya.
Penelitian menemukan bahwa beberapa jenis bakteri dalam usus, seperti Bifidobacterium dan Lactobacillus, dapat meningkatkan kemampuan terapi ICI di model hewan. Beban bakteri tertentu telah terbukti memberikan respons anti-tumor yang lebih baik terhadap terapi ini. Peneliti bertujuan untuk menggali lebih dalam bagaimana mikroba ini berfungsi dalam konteks pengobatan kanker.
Mikrobiota usus berperan penting dalam efek imunoterapi kanker. Sejak 2015, banyak penelitian menunjukkan bahwa komposisi mikrobiota usus dapat memengaruhi respon terhadap ICI. Dalam penelitian ini, peneliti mengamati bagaimana metabolit bakteri bisa mempengaruhi sel T yang berperan dalam respons imun terhadap tumor dan terapeutik.
Keseluruhan penelitian meningkatkan pemahaman tentang bagaimana mikrobiota usus dapat menjadi faktor penentu dalam efektivitas pengobatan kanker, terutama melalui mekanisme imun. Hasil ini menunjukkan pentingnya penelitian lebih lanjut mengenai penggunaan terapi berbasis bakteri dan metabolit untuk meningkatkan hasil terapi kanker.
Sumber Asli: www.news-medical.net