Dual Imunoterapi Menunjukkan Harapan untuk Kanker Kolorektal Metastatik

Dual imunoterapi nivolumab dan ipilimumab menunjukkan penguatan besar dalam pengobatan kanker kolorektal metastatik MSI-H/dMMR, dengan pengurangan risiko progresi penyakit sebesar 38%. Hasil uji coba fase 3 memperlihatkan tingkat respons keseluruhan yang lebih tinggi, menjanjikan harapan baru bagi pasien dengan prognosis buruk.

Dua jenis imunoterapi, nivolumab dan ipilimumab, menunjukkan kemanjuran yang menjanjikan pada pasien dengan kanker kolorektal metastatik (mCRC) yang memiliki ketidakstabilan mikrosatelit tinggi (MSI-H) dan kekurangan perbaikan cacat mismatch (dMMR). Dalam uji coba fase 3 CheckMate-8HW, kombinasi kedua obat ini mengurangi risiko progresi penyakit atau kematian hingga 38% dibandingkan dengan pengobatan nivolumab saja. Studi melibatkan 839 peserta yang ditugaskan secara acak menerima salah satu dari tiga perawatan, termasuk kombinasi imunoterapi atau kemoterapi. Hasil menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam tingkat respons keseluruhan, yaitu 71% dibandingkan 58% untuk nivolumab monoterapi.

Dua vaksin imunoterapi ini berfokus pada peningkatan respons sistem kekebalan tubuh terhadap tumor. Nivolumab berperan sebagai penghambat PD-1, sementara ipilimumab menghambat CTLA-4, meningkatkan aktivasi dan proliferasi sel T. Uji coba ini menunjukkan bahwa kombinasi keduanya lebih efektif daripada kemoterapi, memberi harapan baru bagi pasien dengan mCRC MSI-H/dMMR, yang biasanya kurang respons terhadap kemoterapi konvensional.

Kanker kolorektal merupakan kanker yang paling banyak terdiagnosis ketiga di dunia. Sekitar 5-7% pasien mCRC memiliki tumor MSI-H atau dMMR, yang terkait dengan prognosis buruk. Oleh karena itu, imunoterapi menjadi kunci untuk meningkatkan hasil pengobatan, meskipun resistensi terhadap obat masih menjadi tantangan utama.

Pada pengamatan median selama 47 bulan, hasil menunjukkan bahwa meskipun ada laporan efek samping tingkat 3 dan 4 pada 22% pasien yang menerima kombinasi nivolumab dan ipilimumab, profil keamanan umumnya sejalan dengan data sebelumnya. Penelitian lanjutan masih akan mengeksplorasi kinerja terapi ini dalam hal kelangsungan hidup dan hasil sekunder lainnya.

Kanker kolorektal, yang meliputi kanker di bagian usus besar dan rektum, termasuk dalam kategori kanker dengan prognosis buruk, terutama pada pasien dengan MSI-H dan dMMR. Imunoterapi telah menjadi harapan baru bagi pasien ini, mengingat kemoterapi tradisional sering kali tidak efektif. Penelitian terbaru meningkatkan pemahaman dan strategi dalam pengobatan kanker kolorektal MSI-H/dMMR, terutama dalam konteks meningkatkan hasil pengobatan menggunakan kombinasi imunoterapi.

Kombinasi nivolumab dan ipilimumab menunjukkan kemanjuran yang signifikan dalam memperpanjang waktu bebas progresi penyakit pada pasien kanker kolorektal metastatik MSI-H/dMMR. Dengan adanya bukti kuat dari uji coba fase 3, terapi ini dapat diharapkan memberikan solusi yang lebih baik dibandingkan kemoterapi konvensional, walaupun efek samping yang tidak diinginkan tetap menjadi perhatian. Penelitian lebih lanjut diharapkan dapat memberikan wawasan tambahan mengenai kelangsungan hidup dan efektivitas pengobatan.

Sumber Asli: www.pharmacytimes.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *