Penelitian fase 3 KEYNOTE-756 menunjukkan bahwa penambahan pembrolizumab pada kemoterapi dapat meningkatkan respons patologis lengkap (pCR) pada pasien kanker payudara ER–positif/HER2-negatif. Hasil menunjukkan pCR 24,3% pada kelompok pembrolizumab dibandingkan 15,6% pada plasebo. Efek samping umumnya setara dengan yang diketahui dari masing-masing terapi.
Pembrolizumab (Keytruda) yang ditambahkan pada kemoterapi neoadjuvan menunjukkan peningkatan signifikan dalam tingkat respons patologis lengkap (pCR) dibandingkan plasebo pada pasien kanker payudara invasif ER–positif/HER2-negatif yang berisiko tinggi, berdasarkan data dari uji coba fase 3 KEYNOTE-756. Hasil interim pertama menunjukkan pCR sebesar 24,3% untuk kelompok pembrolizumab dibandingkan 15,6% pada kelompok plasebo, dengan perbedaan sebesar 8,5%. Penelitian ini juga menunjukkan tidak adanya kanker invasif dalam 21,3% grup pembrolizumab versus 12,8% pada grup plasebo.
Dalam penelitian ini, pasien berusia 18 tahun ke atas dengan karsinoma duktal invasive grade 3 disertifikasi ER–positif/HER2-negatif diacak untuk menerima kombinasi pembrolizumab dan kemoterapi atau plasebo. Mereka menjalani empat siklus infus pembrolizumab atau plasebo setiap tiga minggu dan kemoterapi yang termasuk paclitaxel, doxorubicin, atau epirubicin. Pasien yang menyelesaikan atau menghentikan perawatan dapat menjalani operasi setelah maksimal enam minggu.
Dalam fase adjuvan, pasien menerima pembrolizumab atau plasebo setiap tiga minggu setelah operasi selama maksimal 9 siklus ditambah terapi endokrin. Dalam kedua kelompok, rata-rata usia pasien sekitar 49 tahun, dengan kebanyakan memiliki skor PD-L1 dan status performa ECOG 0, serta tampak sebanding dalam kriteria lainnya seperti penyakit pada tahap II.
Efek samping diperoleh di 100% kelompok pembrolizumab dan 99,4% kelompok kemoterapi, dengan tingkat kejadian grade 3 atau lebih tinggi di 60,1% dan 54,5%. Kejadian terkait pengobatan muncul di 98,4% kelompok pembrolizumab, menunjukkan bahwa profil keselamatan kedua pengobatan ini konsisten dengan profil yang diketahui. Efek samping umum grade 3 atau lebih termasuk penurunan jumlah neutrofil dan neutropenia.
Kanker payudara ER–positif/HER2-negatif merupakan jenis kanker payudara yang sering dijumpai dan menantang untuk diobati, terutama pada pasien yang berisiko tinggi. Uji coba KEYNOTE-756 mengeksplorasi kombinasi pembrolizumab, inhibitor PD-1, dengan kemoterapi neoadjuvan untuk meningkatkan tingkat respons. Dengan pendekatan ini, diharapkan memperbaiki hasil klinis pada pasien yang menderita kanker jenis ini melalui peningkatan pCR yang diukur setelah intervensi awal dan sebelum operasi.
Kombinasi pembrolizumab dengan kemoterapi neoadjuvan menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam meningkatkan tingkat respons patologis lengkap pada pasien dengan kanker payudara ER–positif/HER2-negatif yang berisiko tinggi. Data menunjukkan perbedaan signifikan dalam pCR antara kelompok pengobatan dan plasebo, serta menunjukkan profil keamanan yang dapat diterima. Ini memberikan harapan untuk pengobatan yang lebih efektif di masa depan.
Sumber Asli: www.cancernetwork.com