Studi EMERALD menunjukkan bahwa eribulin sebagai pilihan kemoterapi dengan trastuzumab dan pertuzumab tidak kalah efektif dibandingkan dengan taxane pada pasien kanker payudara HER2-positif. Median kelangsungan hidup bebas progresi serupa, tetapi waktu penurunan kualitas hidup lebih lama pada grup eribulin. Eribulin juga memiliki profil efek samping yang lebih dapat diterima.
Dalam penelitian fase 3 EMERALD, kombinasi eribulin dengan trastuzumab dan pertuzumab tidak kalah efektif dibandingkan kombinasi taxane dengan trastuzumab dan pertuzumab, pada pasien kanker payudara HER2-positif. Hasil menunjukkan median kelangsungan hidup bebas progresi (PFS) 14,0 bulan untuk eribulin dan 12,9 bulan untuk taxane. Tingkat respon objektif (ORR) juga serupa, yaitu 76,8% vs 75,2%. Waktu median untuk penurunan kualitas hidup (QOL) lebih lama pada grup eribulin, yaitu 7,16 bulan, dibandingkan dengan 4,57 bulan pada grup taxane. Meskipun efektivitasnya sebanding, profil efek samping berbeda, dengan beberapa efek samping lebih sering terjadi pada grup taxane seperti reaksi infusi dan edema.
Studi EMERALD melibatkan pasien berusia 20-70 tahun yang memenuhi kriteria tertentu, dengan pembagian acak 1:1 antara eribulin dan taxane. Terapi dilakukan dengan pengaturan dosis yang ketat selama siklus 21 hari, dan hasil utama yang dianalisis adalah PFS. Penelitian ini menunjukkan bahwa eribulin dapat menjadi pilihan yang lebih toleran bagi pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap taxane.
Kanker payudara HER2-positif merupakan tipe kanker yang dapat diobati dengan kombinasi obat target dan kemoterapi. Trastuzumab dan pertuzumab adalah terapi yang umum digunakan, namun pilihan kemoterapi dari kelas taxane sering menimbulkan efek samping yang signifikan. Eribulin adalah obat kemoterapi yang lebih baru dan memiliki profil efek samping yang lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektivitas eribulin dengan taxane dalam kombinasi dengan trastuzumab dan pertuzumab.
Kombinasi eribulin dengan trastuzumab dan pertuzumab terbukti tidak kalah efektif dibandingkan kombinasi taxane dalam pengobatan kanker payudara HER2-positif. Eribulin menunjukkan keunggulan dalam hal waktu penurunan kualitas hidup dan profil efek samping yang lebih dapat diterima, menjadikannya pilihan yang berharga bagi pasien dengan hipersensitivitas terhadap taxane. Penelitian ini memberikan bukti tambahan tentang manfaat penggunaan eribulin dalam pengaturan pengobatan pertama untuk kanker payudara HER2-positif.
Sumber Asli: www.onclive.com