Laporan menyatakan bahwa wanita kulit hitam di Mississippi Delta memiliki tingkat kematian tinggi akibat kanker serviks akibat kegagalan sistemik. Kurangnya akses ke perawatan kesehatan, kemiskinan, rasisme, dan kekurangan pendidikan berperan dalam masalah ini. Rekomendasi mencakup perluasan Medicaid dan peningkatan kesadaran akan pentingnya vaksin HPV.
Kegagalan sistemik di Mississippi Delta menyebabkan wanita kulit hitam dengan kanker serviks memiliki tingkat kematian yang lebih tinggi. Laporan ini dikeluarkan oleh Southern Rural Black Women’s Initiative dan Human Rights Watch, berdasarkan wawancara dengan 49 ahli dan 159 wanita. Kanker serviks dapat dicegah dan diobati, namun akses ke perawatan kesehatan di daerah pedesaan sangat terbatas.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa kemiskinan, rasisme, dan kekurangan pendidikan menjadi faktor utama masalah ini. Mississippi memiliki salah satu tingkat ketidakberdayaan tertinggi, sekitar 12,6% orang dewasa antara 0 hingga 64 tahun tidak memiliki asuransi kesehatan. Tingkat kematian akibat kanker serviks untuk wanita kulit hitam di Delta 1,4 kali lebih tinggi dibandingkan wanita kulit putih.
Kekurangan perluasan Medicaid membuat banyak wanita tidak memiliki asuransi kesehatan, diperburuk oleh kurangnya OB-GYN dan penutupan rumah sakit. Delapan dari 18 kabupaten Delta merupakan area tanpa akses perawatan maternitas. Tanpa asuransi, banyak wanita tidak mampu menjalani pemeriksaan rutin untuk mendeteksi kanker serviks secara dini.
Dr. Thomas Dobbs mencatat bahwa kekurangan OB-GYN adalah tren nasional, dengan dokter yang enggan praktik di daerah rural. Rasisme dalam sistem kesehatan membuat wanita kulit hitam ragu mencari perawatan. Banyak yang mengalami perlakuan buruk saat berobat, mendorong mereka untuk menghindari pemeriksaan medis.
Pendidikan kesehatan reproduksi yang kurang memadai juga memperburuk masalah. HPV vaksin, yang dapat mencegah beberapa infeksi kanker, memiliki tingkat vaksinasi terendah di Mississippi, sekitar 38% remaja yang mendapat dosis penuh. Dr. Patricia Barber menekankan bahwa kurangnya informasi menyebabkan banyak pasien tidak melakukan vaksinasi.
Dalam menghadapi tantangan ini, laporan merekomendasikan agar anggota legislatif negara bagian memperluas Medicaid, memperkenalkan pendidikan seks berbasis hak, dan meningkatkan kesadaran akan vaksin HPV. Upaya untuk memperluas Medicaid masih berlangsung. Fitzgerald dari Southern Rural Black Women’s Initiative menyatakan akan terus berjuang untuk meningkatkan hasil kesehatan di seluruh negara bagian.
Kanker serviks merupakan salah satu kanker yang dapat dicegah dan diobati jika terdeteksi lebih awal. Namun, di Mississippi, khususnya di Delta, wanita kulit hitam menghadapi tantangan besar dalam mendapatkan akses ke perawatan kesehatan. Masalah seperti kemiskinan, kurangnya asuransi, dan rasisme berkontribusi pada tingginya tingkat kematian akibat kanker serviks di komunitas ini. Keterbatasan akses ke layanan kesehatan yang memadai dan pendidikan seputar kesehatan reproduksi juga memperburuk situasi. Di Mississippi, proporsi wanita kulit hitam yang meninggal akibat kanker serviks jauh lebih tinggi dibandingkan wanita kulit putih. Dengan pembatasan pada Medicaid dan penutupan rumah sakit di daerah pedesaan, wanita di daerah Delta sering kali tidak dapat menjalani pemeriksaan dan perawatan yang diperlukan.
Kesimpulannya, wanita kulit hitam di Mississippi berisiko lebih tinggi terhadap kematian akibat kanker serviks akibat sistemik kegagalan dalam perawatan kesehatan. Faktor seperti kekurangan akses, pemiskinan, dan diskriminasi rasial serta kurangnya pendidikan kesehatan memperburuk situasi. Upaya untuk memperluas Medicaid dan meningkatkan kesehatan reproduksi sangat mendesak agar kondisi ini dapat dibenahi dengan baik.
Sumber Asli: 19thnews.org