Cancer rates in Appalachia have shown a decline, but these improvements are not keeping pace with national trends. The region faces unique challenges, including poverty and limited access to healthcare, contributing to its higher cancer rates. However, targeted efforts in prevention and screening may help reduce disparities going forward.
Data terbaru menunjukkan bahwa angka kanker di Appalachia menurun, meskipun tidak secepat di wilayah lain di Amerika Serikat. Dari tahun 2004 hingga 2021, warga Appalachia masih 5,6% lebih mungkin didiagnosis dengan kanker dan 12,8% lebih mungkin meninggal karena penyakit ini dibandingkan dengan penduduk di luar wilayah tersebut. Penurunan angka kasus baru terjadi sebesar 0,33% per tahun dan angka kematian kanker menurun 1,39% setiap tahunnya. Namun, angka penurunan ini lebih rendah dibandingkan angka nasional, yang masing-masing mengalami penurunan 0,55% dan 1,67%.
Appalachia, yang meliputi 423 kabupaten di 13 negara bagian, memiliki sejarah panjang dengan kanker. Meskipun angka kanker menurun, berbagai faktor seperti kemiskinan, akses buruk terhadap layanan kesehatan di daerah pedesaan, dan efek samping dari industri berbahaya menjadikan tantangan kanker di wilayah ini unik. Peningkatan angka obesitas dan rendahnya tingkat vaksinasi HPV juga berkontribusi pada masalah ini.
Secara keseluruhan, meskipun ada penurunan dalam angka kanker di Appalachia, kemajuan masih di bawah apa yang terjadi di bagian lain AS. Penting untuk terus memfokuskan upaya pada pencegahan dan penyaringan kanker untuk mengatasi disparitas ini, dengan mengingat bahwa wilayah Appalachia tidak homogen. Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan skrining kanker paru-paru di Kentucky menunjukkan hasil positif dan memberikan harapan untuk masa depan.
Sumber Asli: www.healthday.com