Cancer rates in Appalachia are declining, but the progress is slower than in the rest of the U.S. Recent data shows that while cancer incidence is decreasing, it remains higher than national averages. Efforts to enhance screening and access to preventive care are crucial to improving health outcomes in this region.
Appalachia, wilayah yang terkenal dengan keindahan alamnya, juga menderita masalah tinggi dengan kasus kanker dan kematian akibat kanker. Namun, data terbaru menunjukkan bahwa angka kanker secara bertahap menurun, meskipun perbaikan ini tidak secepat yang terjadi di bagian lain AS. Dari 26 juta penduduk yang tinggal di wilayah ini, masih ada harapan untuk meningkatkan akses perawatan pencegahan. Penulis studi Dr. B. Mark Evers menyatakan bahwa peluang untuk memperbaiki situasi ada dengan meningkatkan perhatian pada populasi berisiko.
Studi yang diterbitkan pada 6 Februari 2025 dalam Journal of the American College of Surgeons mencakup 423 county di 13 negara bagian sepanjang pantai timur AS. Evers dan timnya menganalisis data dari 2004 hingga 2021, mengungkap bahwa orang-orang di Appalachia 5,6% lebih mungkin didiagnosis kanker dan 12,8% lebih mungkin meninggal akibat kanker dibandingkan dengan lainnya di AS. Meskipun terdiagnosis lebih tinggi, mereka mulai menunjukkan penurunan dalam jumlah kasus kanker baru dan kematian.
Kenaikan jumlah kasus baru kanker di Appalachia sedang menurun rata-rata 0,33% per tahun, sedangkan kematian akibat kanker turun 1,39% setiap tahun. Namun, laju ini masih lebih rendah dibandingkan dengan tren nasional, di mana kasus kanker baru turun 0,55% dan kematian turun 1,67% per tahun. Hal ini menunjukkan perlunya perhatian lebih dalam menangani masalah ini.
Variasi dalam pengalaman di Appalachia juga menunjukkan kompleksitas masalah kanker. Misalnya, wilayah pertambangan batu bara di Kentucky timur dan West Virginia menunjukkan tren yang sangat berbeda dari daerah lain. Beberapa kanker, seperti kanker hati, meningkat tajam di wilayah ini, berhubungan dengan masalah seperti penggunaan obat terlarang yang berkaitan dengan hepatitis C.
Beberapa faktor penyebab lambatnya penurunan termasuk kemiskinan tinggi, akses yang buruk ke layanan kesehatan, dan masalah kesehatan masyarakat seperti obesitas. Hasil vaksinasi HPV juga lebih rendah di Appalachia dibandingkan negara lain. Namun, dengan memahami data ini, Evers percaya bahwa fokus yang tepat dapat meningkatkan deteksi dan pencegahan kanker di tingkat county.
Evers mencatat ada banyak upaya yang dilakukan untuk meningkatkan skrining kanker, seperti skrining kanker paru-paru di Kentucky, yang berhasil menurunkan angka kematian akibat kanker paru-paru sebesar 2,5%. Ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, ada harapan untuk memperbaiki tren kanker di Appalachia secara menyeluruh.
Meskipun kasus kanker di Appalachia menunjukkan penurunan, laju perbaikannya masih dibawah rata-rata nasional. Tantangan yang dihadapi oleh wilayah ini, seperti akses terhadap perawatan kesehatan dan faktor ekologis, memerlukan perhatian khusus. Di masa depan, pendekatan yang tepat dalam pencegahan dan skrining dapat membantu mengatasi masalah ini lebih lanjut.
Sumber Asli: www.news-daily.com