Ilmuwan Southampton menemukan karakteristik fibroblas terkait kanker yang dapat meningkatkan respons pasien terhadap imunoterapi. Memanfaatkan teknologi sekuensing, mereka menemukan fibroblas yang mendukung kekebalan anti-kanker. Penelitian ini diharapkan dapat membantu mengembangkan pengobatan yang lebih efektif, meningkatkan harapan pasien kanker.
Penelitian para ilmuwan di Universitas Southampton dapat meningkatan efektivitas imunoterapi kanker. Studi ini fokus pada karakteristik fibroblas terkait kanker (CAFs) yang dapat mempengaruhi respons pasien terhadap imunoterapi, yang mendayagunakan sistem kekebalan tubuh untuk membasmi sel kanker. Dengan biaya £1,4 juta dan dukungan dari Cancer Research UK dan Gilead Sciences Inc, penelitian ini berusaha untuk menemukan cara agar lebih banyak pasien merasakan manfaat dari imunoterapi.
Tim peneliti menemukan bahwa tipe fibroblas tertentu dapat merangsang respons kekebalan tubuh terhadap kanker, setelah menganalisis jaringan dari pasien. Mereka menggunakan teknologi sekuensing untuk mempelajari sel individu dari kanker dan menemukan fibroblas yang dapat membantu meningkatkan efektivitas imunoterapi. Pada kanker kepala dan leher yang disebabkan oleh HPV, mereka menemukan bahwa fibroblas ini ada dan bisa memberikan respons imunitas yang lebih baik.
Profesor Gareth Thomas menyatakan, “Kami sudah tahu ada jenis fibroblas tertentu yang menghalangi respons kekebalan tubuh terhadap tumor. Dalam penelitian ini, kami berupaya memahami sel yang mendukung kekebalan anti-kanker. Temuan ini menunjukkan bahwa pasien dengan banyak sel fibroblas ini menunjukkan respons positif terhadap imunoterapi.”
Selanjutnya, tim akan berupaya mengembangkan pengobatan yang dapat meningkatkan respons pasien terhadap imunoterapi dengan memanfaatkan temuan tersebut. Penelitian ini diharapkan dapat membuka peluang bagi pasien kanker untuk mendapatkan hasil pengobatan yang lebih baik dalam menjalani imunoterapi.
Penelitian ini berhasil mengidentifikasi jenis fibroblas yang mendukung respons kekebalan tubuh terhadap kanker, yang dapat meningkatkan efektivitas imunoterapi bagi pasien. Dengan memahami karakteristik ini, peneliti berharap dapat mengembangkan pengobatan yang lebih efektif untuk pasien kanker. Hal ini memberikan harapan baru untuk meningkatkan hasil pengobatan dan kualitas hidup pasien yang menjalani imunoterapi.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com
