WHO Luncurkan Obat Kanker Gratis untuk Anak di Negara Miskin

WHO meluncurkan platform untuk menghadirkan obat kanker gratis bagi anak-anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah. Inisiatif ini berfokus pada enam negara dan bertujuan untuk memperluas cakupannya hingga 50 negara dalam tujuh tahun. Platform ini diharapkan dapat membantu menyelamatkan 5.000 anak pada tahun 2025 dengan obat-obatan yang diperlukan untuk perawatan kanker.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru saja meluncurkan platform baru yang menyediakan obat kanker tanpa biaya untuk anak-anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah (LMICs) untuk mengurangi kesenjangan tingkat kelangsungan hidup antara negara kaya dan miskin. Inisiatif ini dimulai pada 11 Februari dengan fokus pada enam negara: Mongolia, Uzbekistan, Ekuador, Yordania, Nepal, dan Zambia, dan direncanakan untuk diperluas ke 50 negara dalam tujuh tahun ke depan.

Platform ini ditargetkan untuk memberikan obat-obatan penting kepada sekitar 5.000 anak pada tahun 2025, berdasarkan laporan WHO tentang Global Platform for Access to Childhood Cancer Medicines. Laporan tersebut menunjukkan bahwa tingkat kelangsungan hidup anak-anak dengan kanker di negara berpenghasilan tinggi melebihi 80 persen, sementara di LMICs tetap di bawah 30 persen.

WHO mengungkapkan bahwa sekitar 70 persen anak-anak dengan kanker di LMICs meninggal akibat hambatan sistemik seperti diagnosis yang tidak memadai dan fasilitas perawatan yang terbatas. Laporan menemukan bahwa dari 42 negara, hanya satu dari delapan negara berpenghasilan rendah yang mendanai kemoterapi rawat jalan untuk anak-anak, dengan lebih sedikit lagi yang mencakup obat antineoplastik yang penting.

Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan langkah penting untuk menjembatani kesenjangan akses terhadap perawatan kanker anak. Dia mengungkapkan, “Terlalu lama anak-anak dengan kanker tidak mendapatkan akses terhadap obat-obatan yang menyelamatkan jiwa.”

Platform global yang baru diluncurkan, bekerja sama dengan St. Jude Children’s Research Hospital, UNICEF, dan PAHO, berupaya memperbaiki ketidaksetaraan ini dengan memastikan pasokan obat kanker yang aman dan berkualitas tinggi. St. Jude telah berkomitmen untuk menyediakan dana sebesar $200 juta untuk proyek ini, yang bertujuan mencapai 120.000 anak di seluruh dunia pada tahun 2030.

James R. Downing, Presiden dan CEO St. Jude, mengatakan, “Peluang anak untuk bertahan hidup dari kanker banyak ditentukan oleh tempat mereka dilahirkan, menjadikannya salah satu kesenjangan paling mencolok dalam kesehatan global.” Dia menambahkan bahwa platform ini bersinergi dengan pemerintah, industri farmasi, dan organisasi non-pemerintah untuk menciptakan solusi bagi anak-anak yang terkena kanker.

Inisiatif WHO untuk menyediakan obat kanker gratis bagi anak-anak di negara berpenghasilan rendah dan menengah merupakan langkah penting untuk mengatasi kesenjangan dalam kelangsungan hidup anak-anak dengan kanker. Dengan dukungan dari berbagai organisasi, platform ini bertujuan untuk menyelamatkan nyawa dan meningkatkan akses terhadap pengobatan yang aman dan berkualitas.

Sumber Asli: www.icirnigeria.org

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *