Dr. Vinod Balachandran dari Memorial Sloan Kettering Cancer Center telah diakui oleh The Washington Post sebagai salah satu pemimpin masa depan berkat karyanya di vaksin mRNA untuk kanker pankreas. Penelitiannya memunculkan harapan baru dalam pengobatan kanker yang mematikan ini.
Pusat Kanker Memorial Sloan Kettering (MSK) mengumumkan bahwa Dr. Vinod Balachandran, seorang ahli bedah-ilmuwan dan Direktur Pusat Vaksin Kanker Olayan di MSK, telah terdaftar di edisi perdana The Washington Post Next 50. Daftar ini mencakup individu berpengaruh yang diperkirakan akan mengubah masyarakat pada tahun 2025. Dr. Balachandran terpilih karena penelitiannya yang inovatif terkait vaksin mRNA personalisasi untuk pengobatan kanker pankreas.
“Penghargaan ini menyoroti dedikasi luar biasa dan usaha tanpa henti dari anggota lab saya dan kolaborator di MSK – semangat dan komitmen mereka yang mendorong kemajuan menuju terapi baru untuk kanker pankreas dan kanker mematikan lainnya,” kata Dr. Balachandran. Dr. Balachandran merasa terhormat bisa diakui oleh The Washington Post di antara pemimpin terkemuka lainnya.
Penelitian yang dipimpin oleh Balachandran menemukan pendekatan baru yang menjanjikan untuk mengobati kanker pankreas, yang merupakan kanker umum dan mematikan dengan sedikit opsi pengobatan yang efektif. Timnya berhasil mengadakan uji klinis fase-1 landmark yang menunjukkan bahwa vaksin mRNA personalisasi yang menargetkan ‘neoantigen’ dapat memicu respons imun yang kuat dan berkepanjangan, sehingga mengurangi terulangnya kanker pankreas.
Dr. Balachandran juga menjabat sebagai Direktur Pendiri Pusat Vaksin Kanker Olayan di MSK, yang berfungsi sebagai pusat ilmu dan inovasi vaksin, menempatkan MSK di garis depan pengobatan kanker berbasis imun untuk berbagai jenis kanker.
Dr. Vinod Balachandran dari MSK diakui oleh The Washington Post sebagai salah satu dari 50 individu berpengaruh masa depan. Karyanya dalam terapi vaksin mRNA untuk kanker pankreas menunjukkan kemajuan signifikan dalam onkologi. Penelitian ini menunjukkan harapan baru dalam pengobatan kanker yang sebelumnya sulit diobati, menegaskan pentingnya peran penelitian dalam pengembangan terapi kanker.
Sumber Asli: www.newswise.com