Man Van adalah klinik skrining kanker prostat mobile yang menjangkau pria berisiko tinggi di komunitas kurang beruntung di London. Studi fase II menunjukkan efektivitas dalam mendeteksi kanker prostat dan penyakit lain, serta meningkatkan akses layanan kesehatan. Klinik ini mengidentifikasi 94 kasus kanker prostat di antara peserta dan menunjukkan pentingnya upaya untuk mengurangi ketidaksetaraan kesehatan.
Klinik skrining kanker prostat mobile yang disebut “Man Van” telah beroperasi di Greater London untuk menjangkau pria berisiko tinggi dari komunitas yang kurang beruntung dan minoritas etnis. Dalam studi fase II terbaru, 3.379 pria menghadiri klinik dengan tingkat ketidakhadiran sekitar 15,1%. Sebagian besar peserta berusia sekitar 59 tahun, dengan 36,4% merupakan non-Kulit Putih, termasuk 16,7% pria kulit hitam.
Klinik ini berhasil merujuk 310 pria untuk pemeriksaan kanker prostat, dengan 262 menjalani pemindaian MRI. Dari jumlah ini, 85 (32,4%) mendapatkan skor PI-RADS 4 atau 5, menunjukkan kemungkinan tingkat tinggi atau sangat tinggi kanker prostat. Hasil menunjukkan 94 dari 127 pasien yang menjalani biopsi didiagnosis menderita kanker prostat, dengan 81 (86,2%) menderita penyakit klinis signifikan.
Klinik juga mengidentifikasi penyakit lain, termasuk 59 pasien dengan darah dalam urine dan diagnoses diabetes pada 43 pasien. Penelitian ini menunjukkan bahwa klinik mobile memberikan akses penting kepada pria dari komunitas yang kurang terlayani dan membantu mendeteksi berbagai kondisi kesehatan.
Masood Moghul, penulis utama, menekankan pentingnya penelitian ini dalam meningkatkan kesetaraan kesehatan dan menunjukkan bahwa klinik mobile efektif mendeteksi kanker prostat pada populasi berisiko tinggi. Curtiland Deville, MD, juga menyoroti manfaat intervensi ini dalam meningkatkan kesehatan kelompok yang layak mendapat perhatian.
Klinik skrining kanker prostat mobile “Man Van” menunjukkan keberhasilan dalam mendeteksi kanker prostat dan kondisi kesehatan lainnya pada pria dari komunitas yang kurang terlayani. Ini meningkatkan akses ke layanan kesehatan dan membantu mengurangi kesenjangan dalam diagnosis kanker. Hasilnya menyoroti pentingnya intervensi kesehatan yang terjangkau dan mudah diakses.
Sumber Asli: ascopost.com