Potensi Vaksin Kanker dalam Pengobatan Melanoma

Dr. Omid Hamid menjelaskan potensi vaksin kanker, khususnya IO102-IO103, dalam mengobati melanoma metastatik. Vaksin ini menunjukkan respons tinggi dan sedang dalam uji coba fase 3 bersama pembrolizumab. Pendekatan vaksin yang dipersonalisasi juga dibahas untuk meningkatkan pengobatan.

Dr. Omid Hamid, seorang profesor di Cedars-Sinai dan direktur Penelitian Klinis dan Imunoterapi, merinci potensi vaksin kanker untuk pengobatan melanoma. Ia menunjukkan vaksin yang sedang dalam tahap pengujian fase 2 dengan tingkat respons lengkap tertinggi untuk melanoma metastatik dan menekankan kemungkinan penggunaan vaksin ini sebagai pendekatan neoadjuvan. Blu, data sebelumnya dari uji coba fase 1/2 pada vaksin IO102-IO103 menunjukkan respons lengkap ketika dikombinasikan dengan nivolumab. Saat ini, vaksin ini sedang dievaluasi dalam pengobatan awal melanoma metastatik dibandingkan dengan pembrolizumab saja dalam uji coba fase 3 IOB-013/KN-D18.

Vaksin IO102-IO103 dirancang untuk menyerang sel-sel positif IDO dan PD-L1, yang membuka kemungkinan pengembangan vaksin tambahan dengan target yang berbeda. Meskipun vaksin sebelumnya memiliki manfaat terbatas pada pengaturan metastatik, IO102-IO103 menunjukkan potensi baru, dan penelitian lanjutan akan mengevaluasi efektivitasnya dalam konteks perioperatif. Hamid juga membahas vaksin yang dipersonalisasi yang dihasilkan dari jaringan tumor pasien individu, menyerupai pengobatan dengan limfosit infiltrasi tumor (TIL), di mana sel T menargetkan lebih dari satu antigen.

Vaksin kanker, terutama IO102-IO103, menunjukkan potensi besar dalam pengobatan melanoma, baik dalam pengaturan metastatik maupun perioperatif. Pendekatan vaksin yang dipersonalisasi juga dapat meningkatkan efektivitas dengan menargetkan beberapa antigen. Penelitian lebih lanjut pada vaksin-vaksin ini dapat membuka jalan baru dalam strategi pengobatan melanoma.

Sumber Asli: www.onclive.com

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *