WHO dan St. Jude telah meluncurkan pengiriman obat kanker anak ke negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, memfasilitasi akses tanpa biaya untuk pengobatan. Inisiatif ini bertujuan meningkatkan kelangsungan hidup anak pengidap kanker, berfokus pada ketimpangan akses terhadap perawatan di negara tertentu, termasuk Ecuador sebagai negara pertama di Amerika yang menerima obat tersebut.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan St. Jude Children’s Research Hospital telah meluncurkan pengiriman obat kanker anak secara internasional melalui Platform Global untuk Akses Obat Kanker Anak. Pengiriman pertama telah dilakukan ke Mongolia dan Uzbekistan, dengan Ecuador, Yordania, Nepal, dan Zambia menyusul. Inisiatif ini bertujuan untuk menyediakan obat berkualitas tanpa biaya kepada anak-anak di pangan terjangkau, mendukung mereka dalam pengobatan kanker.
Kini, dengan estimasi 5.000 anak penderita kanker yang akan mendapatkan perawatan dari 30 rumah sakit di enam negara sasaran, inisiatif ini diharapkan dapat mengatasi ketimpangan akses obat kanker yang ada terutama di negara berpendapatan rendah dan menengah. Di wilayah tersebut, tingkat kelangsungan hidup anak pengidap kanker seringkali di bawah 30%, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara berpenghasilan tinggi.
Menurut Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, “Selama terlalu lama, anak-anak dengan kanker tidak memiliki akses ke obat yang menyelamatkan jiwa.” Pengiriman obat pangan ini merupakan langkah awal yang sangat dibutuhkan. James R. Downing, CEO St. Jude, menyatakan bahwa ketidaksetaraan pengobatan ini adalah salah satu tantangan terbesar dalam perawatan kesehatan global, mendorong pihaknya untuk terus berjuang dalam akses obat kanker.
Di Amerika, khususnya di Amerika Latin dan Karibia, ada sekitar 30.000 kasus kanker anak setiap tahun; sepertiga di antaranya berakhir fatal. Sementara di Amerika Utara, lebih dari 80% anak penyintas kanker, angka ini hanya mencapai 55% di Amerika Latin akibat keterbatasan sistem kesehatan.
Pengembangan platform ini dilakukan oleh St. Jude dan WHO, dan juga melibatkan kolaborasi dengan dalam industri farmasi serta organisasi non-pemerintah. Ecuador menjadi negara Amerika pertama yang menerima pengiriman obat ini, dengan langkah yang signifikan sudah dilakukan dalam pengobatan kanker anak, termasuk harmonisasi protokol dan penyimpanan yang lebih baik.
Dr. Anselm Hennis dari PAHO menjelaskan bahwa pengiriman ini akan memperkuat onkologi pediatrik di Ecuador. PAHO memiliki peran penting dalam memastikan akses terjangkau terhadap obat kanker di seluruh wilayah, mendukung inisiatif ini melalui upaya yang terintegrasi. Selain itu, kerjasama dengan organisasi seperti UNICEF ikut mendukung pengembangan standar pengobatan dan pemilihan obat yang tepat, membuat langkah-langkah ini sangat diharapkan dapat memberi dampak yang besar bagi kesehatan anak di masa depan.
Inisiatif WHO dan St. Jude untuk mendistribusikan obat kanker anak ini sangat penting untuk meningkatkan akses dan kelangsungan hidup anak-anak yang mengidap kanker di negara berpendapatan rendah dan menengah. Dengan fokus pada penyediaan obat berkualitas dan kerjasama lintas sektoral, upaya ini diharapkan akan mengurangi angka kematian akibat kanker secara signifikan. Ecuador menjadi contoh pertama dalam penyempurnaan perawatan onkologi anak melalui program ini.
Sumber Asli: www.paho.org