Sebuah percobaan fase I imunoterapi kanker berbasis mRNA menunjukkan janji dalam mengobati pasien kanker padat lanjut dengan respon imun yang baik. Sebagian pasien menunjukkan ukuran tumor stabil. Hasil ini menjadi langkah awal untuk penelitian lebih lanjut. Data menunjukkan imunoterapi efektif dalam meningkatkan sel kekebalan untuk melawan kanker. Penelitian dilanjutkan dengan merekrut pasien baru.
Sebuah percobaan fase I dari imunoterapi kanker berbasis mRNA menunjukkan janji bagi pasien dengan kanker padat lanjut. Imunoterapi ini ditargetkan untuk pasien kanker paru-paru, melanoma, dan tumor padat lainnya. Sebanyak 19 pasien dengan kanker stadium lanjut menerima antara satu hingga sembilan dosis pengobatan imunoterapi. Hasil penelitian menunjukkan adanya respons imun terhadap kanker dan pengobatan ini diterima dengan baik, meskipun ada efek samping seperti kelelahan, nyeri di situs injeksi, dan demam. Hasil dari percobaan ini akan dipresentasikan pada konferensi European Society of Medical Oncology di Barcelona. Penelitian ini dipimpin oleh tim dari School of Cancer & Pharmaceutical Sciences dan Guy’s and St Thomas’ NHS Foundation Trust, serta disponsori oleh Moderna.
Imunoterapi mRNA merupakan salah satu dari banyak vaksin kanker yang sedang memasuki uji klinis di seluruh dunia. Terapi ini bekerja dengan mengenalkan penanda umum tumor kepada sistem kekebalan pasien, melatihnya untuk mengenali dan melawan sel-sel kanker serta mengeliminasi sel-sel yang dapat menekan sistem kekebalan. Dari 16 pasien yang dapat dievaluasi, delapan di antaranya menunjukkan ukuran tumor tidak membesar dan tidak ada tumor baru yang muncul.
Data menunjukkan bahwa imunoterapi mRNA dapat mengaktifkan sistem kekebalan pada banyak pasien. Penelitian menemukan bahwa terapi ini meningkatkan jumlah sel kekebalan yang bisa membunuh sel kanker. Beberapa pasien juga menunjukkan pengurangan jumlah sel kekebalan yang menghambat perlawanan sistem kekebalan terhadap kanker. Namun, hasil ini harus dianggap dengan hati-hati karena ukuran sampel yang kecil dan tujuan utama penelitian untuk menguji keamanan dan dosis optimal.
Percobaan ini masih merekrut pasien dengan melanoma dan kanker paru-paru untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai keamanan dan efektivitas terapi ini. Dr. Debashis Sarker menyatakan bahwa terapi telah terbukti dapat ditoleransi dengan baik tanpa efek samping serius dan dapat merangsang sistem kekebalan tubuh.
Kyle Holen, M.D., dari Moderna, menyebutkan bahwa hasil fase I mRNA-4359 menunjukkan potensi terapi ini dalam menghasilkan respons sel T yang kuat sekaligus mempertahankan profil keamanan yang terkelola dengan baik. Profesor Tariq Enver juga memuji kontribusi Dr. Sarker dalam mendekatkan kita pada vaksin kanker yang lebih personal.
Percobaan ini merupakan langkah awal dalam pengembangan vaksin kanker berbasis mRNA, yang bertujuan memberdayakan sistem kekebalan tubuh pasien untuk lebih efektif melawan kanker. Dalam konteks penelitian ini, sejumlah parameter seperti keamanan dan dosis optimal menjadi fokus utama. Hasil yang menjanjikan pada fase awal menunjukkan potensi besar untuk terapi ini sebagai pendekatan baru dalam pengobatan kanker yang lebih efektif.
Percobaan fase I mRNA kanker menunjukkan hasil positif dengan kemampuan mengaktifkan respons imun terhadap kanker. Meskipun hasil ini cukup menjanjikan, ukuran sampel yang kecil harus diperhatikan. Penelitian lebih lanjut yang mencakup kombinasi dengan terapi lain diharapkan dapat memberi wawasan lebih dalam mengenai keamanan dan efektivitas terapi ini.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com