Para peneliti NIH menemukan bahwa gen RAS bermutasi tidak hanya berfungsi di permukaan sel, tetapi juga terlibat dalam transportasi protein di dalam nukleus yang memicu pertumbuhan tumor. Temuan ini membuka pintu untuk pengembangan kombinasi pengobatan baru yang mungkin efektif untuk kanker, termasuk kanker pankreas.
Peneliti di National Institutes of Health (NIH) menemukan cara baru bagaimana gen RAS yang bermutasi dapat memicu pertumbuhan tumor. Dalam sebuah studi yang dipublikasikan di Nature Cancer, mereka menunjukkan bahwa RAS tidak hanya berperan dalam sinyal permukaan sel, tetapi juga dalam mengangkut protein spesifik di nukleus yang menyebabkan pertumbuhan tumor tidak terkendali.
Gen RAS adalah yang kedua paling sering bermutasi dalam kanker, berkontribusi pada kanker yang paling mematikan seperti kanker pankreas dan kanker paru-paru. Penelitian sebelumnya telah mengidentifikasi RAS sebagai penyebab kanker, tetapi temuan ini menyoroti mekanisme baru yang akan membantu pengembangan terapi lebih efektif.
Douglas Lowy, M.D., mengatakan, “Ini adalah studi pertama yang menunjukkan bahwa gen RAS yang bermutasi dapat mempromosikan kanker dengan cara yang sama sekali baru.” Menghambat RAS menghentikan pelepasan EZH2, yang menghancurkan protein penekan tumor DLC1, sehingga memberikan kemungkinan pengobatan baru.
Dalam percobaan menggunakan garis sel kanker paru-paru manusia dan model tikus, kombinasi penghambat RAS dengan obat kanker lainnya menunjukkan aktivitas yang lebih kuat dibandingkan hanya menggunakan penghambat RAS saja. Ini menunjukkan bahwa mekanisme serupa mungkin ditemukan pada tipe kanker lainnya dengan gen RAS yang bermutasi.
Para peneliti berencana mengeksplorasi lebih lanjut bagaimana fungsi ini bekerja pada kanker pankreas, di mana sedikit terapi yang efektif tersedia. Dr. Lowy berkomentar bahwa kombinasi pengobatan baru dapat dikembangkan berdasarkan peran baru untuk RAS ini.
Gen RAS dianggap sebagai gen penyebab kanker yang penting, dengan mutasi yang umum terjadi pada berbagai kanker berbahaya. Mutasi ini telah menjadi fokus penelitian selama beberapa dekade, namun, penelitian terbaru menunjukkan mekanisme baru yang dapat digunakan untuk mengembangkan strategi pengobatan yang lebih efektif, terutama untuk kanker yang sulit diobati seperti kanker pankreas. Temuan ini menekankan pentingnya memahami peran ganda RAS dalam pengembangan tumor dan bagaimana hal ini dapat memengaruhi pendekatan pengobatan di masa depan.
Penemuan baru mengenai peran gen RAS yang bermutasi dalam pengembangan tumor menunjukkan bahwa RAS tidak hanya berkontribusi melalui sinyal permukaan sel. Dengan pemahaman ini, akan ada kesempatan untuk mengembangkan terapi baru yang lebih efektif, khususnya untuk kanker yang sulit diobati. Kerja sama antara penghambat RAS dan obat-obatan lain menunjukkan potensi sinergi yang dapat meningkatkan hasil pengobatan bagi pasien.
Sumber Asli: www.cancer.gov