Rendahnya Kepatuhan Terapi Endokrin untuk Kanker Payudara Pasca-Kehamilan

Studi menunjukkan hanya 34% penyintas kanker payudara yang hamil melanjutkan terapi hormon dalam dua tahun setelah melahirkan. Angka kejadian kanker payudara berikutnya dalam sepuluh tahun mencapai 19%, dengan penurunan angka kelanjutan terapi di praktik klinis dibanding uji coba. Penelitian ini menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya terapi hormon setelah kehamilan.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa hanya 34% wanita penyintas kanker payudara yang hamil yang melanjutkan terapi hormon setelah melahirkan dalam dua tahun, serta ada 19% insiden kumulatif kejadian kanker payudara selanjutnya dalam sepuluh tahun. Studi ini menggunakan data dari 215 wanita yang didiagnosis kanker payudara stadium 0-III dengan rata-rata tindak lanjut 9,7 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk menilai apakah tingkat kelanjutan terapi hormon dan angka kekambuhan kanker di dunia nyata sesuai dengan hasil uji coba klinis sebelumnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah uji coba SOFT/TEXT, durasi median penggunaan terapi hormon meningkat dari 4,1 tahun menjadi 4,7 tahun. Responden yang melanjutkan terapi hormon lebih cenderung menderita penyakit invasif. Angka insiden kumulatif kejadian kanker payudara berikutnya dalam sepuluh tahun adalah 19%, tanpa perbedaan signifikan berdasarkan stadium.

Peneliti mencatat bahwa rendahnya tingkat kelanjutan terapi hormon pascapersalinan menunjukkan adanya masalah dalam praktik onkologi. “Kepentingan bersaing dari kehidupan awal sebagai orangtua dan pemahaman terbatas tentang pentingnya terapi hormon mungkin menjadi faktor,” tulis penulis penelitian. Studi ini dipimpin oleh Julia D. Ransohoff dari Stanford University dan dipublikasikan dalam JAMA Oncology.

Studi ini menggarisbawahi pentingnya melanjutkan terapi hormon setelah kehamilan bagi penyintas kanker payudara untuk mengurangi risiko kekambuhan. Meskipun hasil uji coba klinis menunjukkan tingkat kemajuan yang baik, realisasi dalam praktik onkologi sehari-hari masih menimbulkan kekhawatiran mengenai rendahnya angka kelanjutan terapi hormonal. Diperlukan langkah-langkah untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai pentingnya terapi ini.

Sumber Asli: www.medscape.com

About Aisha Tariq

Aisha Tariq is an accomplished journalist with expertise spanning political reporting and feature writing. Her travels across turbulent regions have equipped her with a nuanced perspective on global affairs. Over the past 12 years, Aisha has contributed to various renowned publications, bringing to light the voices of those often marginalized in traditional media. Her eloquent prose and insightful commentaries have garnered her both reader trust and critical acclaim.

View all posts by Aisha Tariq →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *