Bisakah Yogurt Membantu Mencegah Kanker Kolorektal Tertentu?

Penelitian menunjukkan konsumsi yogurt jangka panjang dapat menurunkan risiko kanker kolorektal khususnya yang bertipe Bifidobacterium. Meski tidak berpengaruh pada risiko umum, efektivitasnya terfokus pada kanker kolon proksimal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengonfirmasi hasil ini dan memahami interaksi yogurt dengan mikrobiota usus.

Penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi yogurt jangka panjang mungkin dapat menurunkan risiko jenis tertentu kanker kolorektal, khususnya yang mengandung bakteri Bifidobacterium. Meskipun yogurt tidak berhubungan dengan pengurangan risiko umum kanker kolorektal, penelitian ini menemukan bahwa ada hubungan yang signifikan pada subtype tumor yang mengandung Bifidobacterium, terutama di kolon proksimal. Yoghurt, yang kaya akan probiotik, dapat mendukung kesehatan usus dan berpotensi mengurangi risiko kanker.

Gelaran kanker kolorektal adalah masalah kesehatan global yang serius. Yogurt dikenal dapat meningkatkan kesehatan mikrobioma usus dan memperkuat batasan usus. Penelitian menunjukkan bahwa kehadiran Bifidobacterium dalam tumor tidak selalu berarti berperan melindungi; sebaliknya, ia mungkin mencerminkan kesehatan usus secara keseluruhan. Komposisi diet yang mengandung yogurt bisa jadi meningkatkan integritas barier usus.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan data dari dua studi kohort prospektif besar di AS, dengan lebih dari 130.000 peserta yang melaporkan konsumsi yogurt mereka setiap empat tahun. Kasus kanker kolorektal diidentifikasi dari kuesioner dan catatan medis. Peneliti juga menganalisis sampel jaringan untuk menentukan karakteristik tumor dan keberadaan Bifidobacterium.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya sekitar 31% kasus kanker kolorektal yang positif terhadap Bifidobacterium. Konsumsi yogurt dalam jumlah besar mengindikasikan risiko tuna pada kanker kolorektal positif Bifidobacterium, terutama di bagian kolon proksimal, dengan pengurangan risiko hampir 50%. Namun, hubungan ini tidak sepenuhnya signifikan secara statistik.

Meskipun ada beberapa batasan, termasuk pengukuran konsumsi yogurt yang bergantung pada laporan diri, hasil menunjukkan bahwa yogurt dapat mempengaruhi risiko kanker kolorektal tertentu yang ditandai dengan ketidakseimbangan bakteri. Penting untuk melakukan penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi hasil ini dan memahami bagaimana yogurt serta mikrobiota usus berinteraksi dalam kanker.

Secara keseluruhan, penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun tidak ada hubungan antara konsumsi yogurt dan pengurangan umum risiko kanker kolorektal, ada efek selektif mungkin dalam kasus tumor positif Bifidobacterium di kolon proksimal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memperjelas temuannya dan cara yogurt mempengaruhi mikrobiota usus serta pengembangan kanker.

Sumber Asli: www.news-medical.net

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *