Penelitian di klinik mobile Man Van menemukan bahwa di antara lebih dari 3.000 pria yang disaring, hanya satu dengan stadium IV dan tidak ada kanker prostat metastatik. Dari 94 diagnosis kanker prostat, sebagian besar dinyatakan klinis signifikan. Program ini menargetkan pria dari komunitas berpendapatan rendah dan etnis minoritas, menunjukkan model skrining yang sukses dalam deteksi dini kanker prostat.
Pada acara Simposium Kanker Genitourinari ASCO 2025 di San Francisco, peneliti Masood Moghul, MBBS, mempresentasikan hasil studi tentang kanker prostat non-metastatik di kalangan lebih dari 3.000 pria dari komunitas berpendapatan rendah yang disaring di klinik mobile. Temuan menunjukkan satu pasien dengan kanker stadium IV dan tidak ada yang terdiagnosis dengan kanker prostat metastatik.
Dari 3379 pria dengan rata-rata usia 59 tahun yang disaring sejak Januari 2023 hingga Januari 2024, tingkat diagnosis kanker prostat adalah 3,1% dan kanker prostat yang klinis signifikan 2,8%. 310 pria dirujuk untuk pemeriksaan lebih lanjut, dengan 94 di antaranya terdiagnosis kanker prostat, 81 (86,2%) di antaranya dikategorikan sebagai klinis signifikan.
Sebanyak 36,4% peserta dari kelompok minoritas etnis, termasuk 16,7% pria kulit hitam, yang lebih tinggi dari proporsi populasi Inggris secara keseluruhan. Man Van mengkhususkan pada pemeriksaan kesehatan untuk pria yang berisiko tinggi, dengan pendekatan berbasis komunitas untuk mengurangi hambatan akses ke pelayanan kesehatan.
Moghul mencatat bahwa pria dari latar belakang etnis minoritas memiliki risiko yang lebih tinggi meninggal akibat kanker prostat. Meskipun program skrining sering dikritik, angka diagnosis kanker prostat yang klinis signifikan dalam penelitian ini menunjukkan efektivitas pendekatan tersebut.
Model ini dipuji sebagai ”contoh paling baik” untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Namun, pertanyaan tentang keberlanjutan dan pengimplementasian di lingkungan yang berbeda tetap ada, seperti di Amerika Serikat yang memiliki sistem kesehatan yang kompleks.
Di AS, terdapat program serupa seperti Game Changer di Miami dan program skrining Mt. Sinai di New York, yang juga melihat hasil positif dalam deteksi kanker prostat. Program-program ini menunjukkan pentingnya pendekatan berfokus pada pasien, terutama di komunitas yang kurang terlayani.
Studi tentang Man Van menunjukkan pentingnya program skrining kanker prostat mobile yang efektif dalam deteksi kanker prostat pada populasi yang berisiko tinggi, seperti pria dari latar belakang etnis minoritas dan berpendapatan rendah. Tingkat diagnosis kanker prostat yang klinis signifikan dalam penelitian ini mendukung keberlanjutan pendekatan berbasis komunitas. Diperlukan penelitian lebih lanjut tentang penerapan model ini dalam konteks kesehatan yang berbeda, seperti di AS.
Sumber Asli: www.medscape.com