Kanker serviks berisiko tinggi akibat infeksi HPV. Probiotik dapat membantu memelihara keseimbangan mikrobioma vagina yang sehat dan berpotensi mencegah kanker serviks. Sementara penelitian terus berlanjut, penting untuk tetap menjalani vaksinasi HPV dan skrining rutin sebagai langkah pencegahan utama.
Kanker serviks merupakan salah satu risiko kesehatan utama bagi wanita, terutama disebabkan oleh infeksi virus papiloma manusia (HPV) yang berisiko tinggi. Vaksin HPV dan skrining rutin merupakan langkah pencegahan terpenting. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa mikrobioma vagina, kombinasi bakteri dan mikroorganisme di jaringan vagina, mungkin berperan penting dalam mencegah kanker serviks. Probiotik dikenal dapat menjaga keseimbangan bakteri usus dan sekarang diteliti untuk manfaatnya bagi mikrobioma vagina.
Menurut Dr. Aruna Kalra, Direktur Obstetri dan Ginekologi di CK Birla Hospital, keseimbangan mikrobioma vagina yang sehat, terutama Lactobacillus, penting untuk mencegah infeksi HPV. Vagina dengan pH asam mengurangi risiko infeksi. Keseimbangan ini bisa terganggu akibat stres, antibiotik, diet buruk, dan sistem kekebalan lemah, memungkinkan bakteri berbahaya berkembang.
Probiotik membantu meningkatkan jumlah Lactobacillus yang menjaga pH vagina sehingga mencegah bakteri berbahaya. Dr. Kalra menjelaskan, “Probiotik dapat mengembalikan pH vagina dan meningkatkan kesehatan vagina, menciptakan lingkungan yang tidak mendukung keberadaan HPV.”
Probiotik juga dapat mempercepat penyembuhan infeksi HPV dengan menjaga pH vagina tetap asam dan mencegah HPV terintegrasi ke dalam sel serviks. Dr. Kalra menekankan, “Lingkungan vagina yang lebih basa mendukung kelangsungan hidup HPV, sehingga probiotik penting dalam memelihara pH asam.”
Bacterial vaginosis (BV) adalah infeksi yang dapat meningkatkan risiko infeksi HPV. Probiotik mendukung pertumbuhan bakteri sehat dan membantu mencegah BV. Dr. Kalra menyebutkan, “Wanita dengan BV berisiko lebih tinggi mengalami infeksi HPV yang persisten, dan probiotik bisa mengurangi risiko tersebut.”
Dukungan sistem kekebalan tubuh juga penting untuk melawan infeksi HPV. Probiotik membantu fungsi kekebalan dengan meningkatkan kesehatan usus, yang terkait dengan kekebalan secara keseluruhan. “Mikrobioma usus yang sehat memperkuat kekebalan, dan 70% sistem kekebalan berada di usus,” tambahnya.
Penelitian awal menunjukkan bahwa probiotik bisa mempercepat penghapusan HPV, yang berpotensi mengurangi kerusakan jangka panjang. Namun, Dr. Kalra memperingatkan bahwa probiotik seharusnya tidak menggantikan vaksin HPV atau pap smear. Untuk penggunaan probiotik, konsultasikan dengan ginekolog tentang jenis suplemen yang tepat sebelum memutuskan.
Di samping probiotik, penting juga untuk menjaga kesehatan vagina melalui diet dan gaya hidup sehat. Dr. Kalra menyimpulkan, “Probiotik dapat menjadi tambahan yang baik untuk kesehatan vagina, tetapi skrining serviks dan vaksinasi HPV tetap merupakan cara paling efektif untuk mencegah kanker serviks.”
Probiotik dapat berperan dalam menjaga kesehatan vagina dan berpotensi mengurangi risiko kanker serviks, namun tidak boleh digunakan sebagai pengganti vaksin HPV atau pemeriksaan rutin. Memperhatikan keseimbangan mikrobioma vagina, serta kesehatan sistem kekebalan, merupakan langkah penting dalam pencegahan. Oleh karena itu, konsultasi dengan dokter ginekologi sebelum mengkonsumsi suplemen probiotik sangat dianjurkan.
Sumber Asli: www.timesnownews.com