Analisis terbaru menemukan bahwa biopsi cair dapat mendeteksi mutasi RAS dan BRAF pada pasien kanker kolorektal metastatik yang dianggap RAS wild-type dari analisis jaringan. Studi ini menggunakan dua metode analisis dan menemukan bahwa mutasi berdampak buruk pada kelangsungan hidup pasien. Ini menunjukkan bahwa biopsi cair memiliki relevansi klinis yang tinggi untuk perawatan kanker tersebut.
Dalam analisis yang dipublikasikan di
Journal of Clinical Oncology,
Stintzing et al. menemukan bahwa biopsi cair dasar mampu mengidentifikasi mutasi RAS dan BRAF pada pasien kanker kolorektal metastatik yang dianggap RAS wild-type berdasarkan analisis jaringan.
Studi ini melibatkan pasien dari uji coba FIRE-4 di Jerman/ Austria, di mana pasien dengan kanker kolorektal metastatik RAS wild-type diacak untuk menerima kombinasi pengobatan FOLFIRI (fluorouracil, asam folinat, dan irinotecan) dengan cetuximab hingga penyakit berkembang atau toksisitas tak tertahankan. Biopsi cair diambil pada awal dan selama pengobatan untuk dianalisis mutasi RAS dan BRAF V600E.
Dari 672 pasien RASwt yang diacak, biopsi cair 540 pasien dapat dievaluasi dan ditemukan bahwa 70 (13%) dari mereka adalah RAS-mutant, dan 38 (7%) adalah BRAF V600E-mutant. Pasien dengan RAS-mut pada biopsi cair menunjukkan kelangsungan hidup bebas progresi dan keseluruhan yang signifikan lebih buruk dibandingkan dengan RASwt.
Pasien dengan mutasi BRAF V600E juga menunjukkan hasil yang buruk, dengan kelangsungan hidup bebas progresi rata-rata 5,4 bulan dan kelangsungan hidup keseluruhan rata-rata 12,0 bulan. Peneliti menyimpulkan bahwa “Biopsi cair memungkinkan deteksi mutasi RAS dan BRAF pada pasien yang dianggap RASwt berdasarkan analisis jaringan.”
Sebastian Stintzing, MD, dari Charité-Universtätsmedizin Berlin, merupakan penulis korespondensi untuk artikel ini.
Studi ini menegaskan pentingnya biopsi cair dalam mendeteksi mutasi gen RAS dan BRAF pada pasien kanker kolorektal metastatik yang awalnya dianggap RAS wild-type. Pasien yang memiliki mutasi ini menunjukkan hasil yang diharapkan, dengan kelangsungan hidup dan respon pengobatan yang lebih buruk. Dengan demikian, biopsi cair di tingkat dasar sangat relevan untuk keputusan terapetik.
Sumber Asli: ascopost.com