Studi menunjukkan bahwa fitur CBBCT dapat membantu mengidentifikasi invasi limfovaskular (LVI) pada pasien kanker payudara, dengan fokus pada histologis, indeks Ki-67, dan vaskularitas payudara. Penelitian ini melibatkan 401 wanita dan mengembangkan model prediktif yang efektif. Evaluasi IIV dapat memberikan wawasan penting tentang mikroenvironment kanker.
Pencitraan CT payudara kontras-diperkuat (CBBCT) dapat membantu mengidentifikasi status invasi limfovaskular (LVI) pada pasien kanker payudara, menurut studi yang dipublikasikan pada 13 Februari di Academic Radiology. Penelitian ini dipimpin oleh Zhaoxiang Ye, MD, PhD, dan menemukan bahwa LVI terkait dengan berbagai fitur pencitraan CT, seperti tipe histologis, indeks Ki-67, serta jumlah dan derajat vaskularitas seluruh payudara ipsilateral.
LVI menunjukkan adanya sel kanker dalam pembuluh limfa atau darah di sekitar tumor. Meskipun evaluasi LVI umumnya bergantung pada diagnosis patologi pasca operasi, penelitian ini menekankan bahwa hal itu tidak berharga untuk penilaian preoperatif. CBBCT memiliki keunggulan dibanding MRI dan USG tambahan dalam beberapa penelitian sebelumnya, terutama dalam menilai kalsifikasi payudara dan fitur hemodinamik.
Studi ini melibatkan data dari 401 wanita yang menjalani CBBCT antara tahun 2020 dan 2023. Dua radiolog secara independen menilai fitur gambar. Hasil menunjukkan bahwa status LVI secara signifikan terkait dengan tipe histologis, indeks Ki-67, tanda pembuluh darah terdekat (AVS), jumlah dan derajat vaskularitas payudara ipsilateral (IIV).
Model prediktif yang dikembangkan, yang mencakup AVS dan derajat IIV, menunjukkan kinerja yang sangat baik dengan area di bawah kurva (AUC) sebesar 0,804. Evaluasi IIV di kanker payudara dapat memberikan informasi awal tentang mikroenvironment kanker. Peneliti juga menekankan pentingnya studi radiomik untuk status LVI berbasis CBBCT.
Studi ini menunjukkan bahwa fitur pencitraan CBBCT dapat digunakan sebagai biomarker untuk memprediksi LVI pada pasien kanker payudara. Identifikasi LVI penting untuk pengambilan keputusan terapi yang lebih baik dan dapat membantu dalam penentuan prognosis. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memvalidasi temuan ini dan untuk menjelajahi aplikasi klinisnya lebih lanjut.
Sumber Asli: www.auntminnie.com
