Mengatasi Kesenjangan Kelangsungan Hidup Kanker Anak

World Child Cancer berupaya menutup kesenjangan kelangsungan hidup antara negara berpendapatan tinggi dan rendah. Mereka mengatasi masalah melalui peningkatan diagnosis, dukungan bagi keluarga, dan advokasi untuk kebijakan yang lebih baik. Sejak didirikan, mereka telah membantu lebih dari 50.000 anak dan terus berfokus pada perbaikan kualitas hidup anak-anak dengan kanker.

Di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, tingkat kelangsungan hidup anak-anak dengan kanker sangat rendah, kurang dari 30%. Divya Sachdev, Direktur World Child Cancer USA, menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkannya, yaitu rendahnya diagnosis kanker, kurangnya akses terhadap perawatan, dan tingginya tingkat penolakan pengobatan. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan diagnosis, menyediakan dukungan keuangan, dan memperbaiki kualitas perawatan. Strategi mereka mencakup empat pilar: meningkatkan tingkat diagnosis kanker, memberikan dukungan finansial dan emosional kepada keluarga, meningkatkan kualitas perawatan kanker, serta memengaruhi kebijakan dan opini publik. Sejak 2007, mereka telah mencapai kemajuan signifikan, membantu lebih dari 50.000 anak, dengan fokus pada perbaikan kualitas hidup pasien. Divya percaya bahwa kolaborasi antara sektor publik dan swasta, serta pemberdayaan komunitas lokal, akan mempercepat pengurangan kesenjangan kelangsungan hidup.

World Child Cancer berfokus pada meningkatkan kelangsungan hidup anak-anak dengan kanker melalui pendekatan holistik. Dengan pelatihan profesional kesehatan, dukungan finansial, dan pengaruh kebijakan, mereka work towards closing the childhood cancer survival gap in low and middle-income countries. Kesadaran dan kolaborasi dari berbagai pihak semakin meningkat, memberikan harapan untuk masa depan yang lebih baik bagi anak-anak yang menderita kanker.

Sumber Asli: servier.com

About Samuel Miller

Samuel Miller is a veteran journalist with more than 20 years of experience in print and digital media. Having started his career as a news reporter in a small town, he rose to prominence covering national politics and economic developments. Samuel is known for his meticulous research and ability to present complex information in a reader-friendly manner. His dedication to the craft of journalism is matched only by his passion for ensuring accuracy and accountability in reporting.

View all posts by Samuel Miller →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *