Kanker dan Masyarakat American Indian dan Alaska Native

Non-Hispanik American Indian dan Alaska Native menghadapi tingkat kanker yang lebih tinggi, dipengaruhi oleh diskriminasi dan akses terbatas ke perawatan kesehatan. Kanker paru-paru paling umum, dengan variasi tingkat kanker antar wilayah. Banyak faktor risiko seperti obesitas dan merokok berkontribusi pada kondisi ini. Pendekatan CDC berfokus pada peningkatan data dan akses layanan untuk mengatasi masalah ini.

Populasi non-Hispanik American Indian dan Alaska Native memiliki tingkat kanker tertentu yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi non-Hispanik White. Akses terhadap layanan kesehatan, makanan sehat, dan kesempatan pendidikan yang terbatas akibat diskriminasi sistemik berkontribusi pada ketidakadilan kesehatan ini. Mengurangi ketidakadilan ini dapat meningkatkan kesehatan dan outcome bagi masyarakat ini.

Tingkat kanker bervariasi di antara komunitas American Indian dan Alaska Native di seluruh Amerika. Misalnya, kanker paru-paru merupakan jenis kanker paling umum di lima dari enam wilayah Layanan Kesehatan Indian (IHS) di Amerika, sedangkan kanker lambung lebih umum di Alaska dibandingkan di wilayah lainnya. Angka kanker secara keseluruhan di Southern Plains dua kali lipat dibandingkan di Southwest.

Perbandingan dengan populasi non-Hispanik White menunjukkan bahwa wanita American Indian dan Alaska Native memiliki tingkat kanker serviks lebih tinggi di hampir semua wilayah. Selain itu, baik pria maupun wanita dari populasi ini memiliki angka kanker kolorektal, ginjal, dan lambung yang lebih tinggi. Sementara itu, pria dari populasi ini memiliki angka kanker prostat lebih rendah kecuali di Northern Plains dan Southern Plains.

Faktor risiko kanker termasuk kebiasaan merokok, obesitas, dan infeksi hepatitis C. American Indian dan Alaska Native lebih cenderung mengalami obesitas dan memiliki tingkat kebiasaan merokok yang tinggi. Mereka juga memiliki tingkat infeksi H. pylori, penyebab kanker lambung, yang cukup signifikan, terutama di kalangan penduduk Alaska Native.

Akses ke perawatan kesehatan menjadi tantangan bagi banyak American Indian dan Alaska Native dibandingkan dengan non-Hispanik White. Barriers mencakup kekurangan asuransi kesehatan, pendapatan rumah tangga yang lebih rendah, serta tingkat pendidikan yang lebih rendah. Ketersediaan layanan kesehatan di daerah terpencil seperti reservasi juga menjadi masalah yang signifikan.

Pihak CDC melakukan upaya untuk memperbaiki data kanker dan meningkatkan akses ke layanan kesehatan. Kolaborasi antara komunitas pemantauan kanker dan IHS dapat mengurangi kesalahan pengklasifikasian ras. Inisiatif seperti kampanye untuk meningkatkan pemeriksaan kanker kolorektal di komunitas juga dilaksanakan.

Masyarakat non-Hispanik American Indian dan Alaska Native menghadapi tingkat kanker yang lebih tinggi dibandingkan dengan populasi non-Hispanik White. Variasi data kanker di seluruh wilayah menunjukkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan akses terhadap layanan kesehatan dan mengurangi ketidakadilan. Upaya untuk memperbaiki data dan meningkatkan kesadaran tentang risiko kanker dapat membantu meningkatkan hasil kesehatan untuk populasi ini.

Sumber Asli: www.cdc.gov

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *