SETDB1 diidentifikasi sebagai penggerak utama osteosarkoma, menawarkan target baru untuk pengobatan. Ulasan dalam Oncotarget menunjukkan bahwa SETDB1 membantu pertumbuhan sel kanker dan penghindaran dari sistem imun. Menghambat SETDB1 bisa meningkatkan respon terhadap pengobatan, seperti kemoterapi dan imunoterapi, serta meningkatkan tingkat kelangsungan hidup pasien.
Peneliti telah mengidentifikasi SETDB1 sebagai penggerak utama osteosarkoma, menawarkan kemungkinan target baru untuk meningkatkan hasil pengobatan. Ulasan terbaru yang diterbitkan dalam Oncotarget, mengungkapkan bahwa SETDB1 berperan penting dalam pertumbuhan sel kanker, ketahanan terhadap pengobatan, dan penghindaran sistem kekebalan tubuh. Blokade SETDB1 dianggap menjanjikan sebagai metode baru untuk mengatasi osteosarkoma, jenis kanker tulang yang sering menyerang remaja dan dewasa muda.
Osteosarkoma adalah kanker tulang yang cepat berkembang, biasanya diobati dengan pembedahan dan kemoterapi. Namun, pilihan pengobatan terbatas jika kanker menyebar atau kembali. Penelitian menunjukkan bahwa sel osteosarkoma sering memiliki salinan tambahan gen SETDB1, yang membuat kanker lebih agresif. Untuk itu, ilmuwan terus mencari cara baru untuk menghentikan penyakit ini.
Ujian pencarian genom menyeluruh pada sampel osteosarkoma menunjukkan berbagai faktor yang teramplifikasi dalam bentuk paling agresif penyakit ini, termasuk SETDB1. Dalam pengobatan, SETDB1 memengaruhi epigenetik, yang mempengaruhi pengaturan gen tanpa mengubah DNA. Dengan memblokir SETDB1, diharapkan sistem kekebalan tubuh dapat lebih mengenali dan menyerang sel-sel osteosarkoma dengan lebih efektif.
Ulasan tersebut juga mencatat bahwa SETDB1 berperan dalam jalur kanker kunci, termasuk sinyal Wnt yang membantu pertumbuhan sel kanker dan transisi epitel-mesenkimal (EMT), di mana kanker mampu menyebar. Penulis merekomendasikan kombinasi antara obat penghambat SETDB1 dengan imunoterapi atau radiasi sebagai strategi baru untuk mengobati osteosarkoma. Selain itu, SETDB1 mungkin meningkatkan resistensi sel kanker terhadap kemoterapi, yang menjadikan pengobatan kurang efektif.
Walaupun penelitian lebih lanjut diperlukan, ulasan ini menyoroti SETDB1 sebagai target potensial untuk pengobatan. Para ilmuwan berharap pemahaman yang lebih dalam mengenai SETDB1 dapat meningkatkan terapi dan tingkat kelangsungan hidup pasien osteosarkoma.
Ulasan ini mengidentifikasi SETDB1 sebagai target potensial untuk pengobatan osteosarkoma. Dengan blokade SETDB1, ada harapan untuk meningkatkan efektivitas pengobatan yang ada, termasuk kemoterapi, serta memperkuat respons sistem kekebalan tubuh terhadap sel-sel kanker. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya peran SETDB1.
Sumber Asli: www.technologynetworks.com