Studi baru menunjukkan bahwa penggunaan aspirin rutin dapat menurunkan risiko kanker kolorektal, terutama pada individu dengan gaya hidup tidak sehat. Kumpulan data dari lebih dari 100.000 peserta menunjukkan bahwa mereka yang mengonsumsi aspirin memiliki risiko kanker lebih rendah. Penelitian ini mengusulkan agar tenaga kesehatan lebih mempertimbangkan penggunaan aspirin pada populasi berisiko tinggi, sekaligus mendorong perlunya penelitian lebih lanjut.
Penelitian baru menunjukkan bahwa penggunaan aspirin secara teratur dapat mengurangi risiko kanker kolorektal, terutama pada individu dengan gaya hidup kurang sehat. Studi yang dipimpin oleh Mass General Brigham dan dipublikasikan dalam JAMA Oncology ini mengikuti 107.655 peserta selama 30 tahun. Hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan gaya hidup kurang sehat yang rutin mengonsumsi aspirin memiliki risiko kanker kolorektal yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi aspirin. Temuan ini membawa perhatian pada perlunya strategi pencegahan yang lebih personal berdasarkan gaya hidup seseorang.
Penelitian ini menemukan bahwa individu dengan gaya hidup tidak sehat memiliki keuntungan lebih besar dari penggunaan aspirin, dengan penurunan risiko kanker kolorektal yang signifikan dibandingkan dengan mereka yang hidup lebih sehat. Di antara peserta yang kurang sehat, mereka yang mengonsumsi aspirin secara teratur memiliki insiden kanker kolorektal sebesar 2,12 persen, sementara yang tidak mengonsumsi sebesar 3,4 persen. Temuan ini menyoroti pentingnya penyuluhan kepada pasien tentang manfaat aspirin berdasarkan gaya hidup mereka.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspirin dapat mengurangi risiko cancer kolorektal, terutama pada pasien dengan banyak faktor risiko. Peneliti mendorong tenaga kesehatan untuk lebih memperhatikan penggunaan aspirin pada mereka yang memiliki gaya hidup kurang sehat. Namun, penelitian ini tidak mengevaluasi efek samping penggunaan aspirin, seperti risiko perdarahan, dan menyarankan perlunya lebih banyak penelitian untuk memahami sepenuhnya manfaat dan risiko penggunaan aspirin di kalangan populasi yang lebih luas.
Asupan aspirin yang aman, terutama dosis rendah, telah menjadi fokus beberapa penelitian karena potensinya dalam pengurangan risiko kanker. Aspirin diduga bekerja dengan berbagai mekanisme, termasuk pengurangan protein pro-inflamasi dan pengaruh pada pertumbuhan sel kanker. Meskipun penelitian ini memberikan wawasan berharga, penemuan sebelumnya juga perlu dipertimbangkan saat memberikan rekomendasi penggunaan aspirin untuk pencegahan kanker.
Kanker kolorektal adalah penyebab kedua kematian akibat kanker di AS dan terkait erat dengan faktor gaya hidup. Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa aspirin, dikenal luas untuk mencegah kejadian kardiovaskular, juga mungkin memiliki efek positif terhadap pengurangan risiko kanker kolorektal. Namun, rekomendasi sebelumnya dari Task Force Layanan Pencegahan AS untuk penggunaan aspirin dalam pencegahan kanker kolorektal telah disoroti untuk melakukan lebih banyak penelitian, karena terdapat ketidakpastian mengenai manfaatnya. Penelitian ini bertujuan untuk menyempurnakan pemahaman tentang siapa yang paling mungkin mendapatkan manfaat dari aspirin berdasarkan gaya hidup mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan aspirin secara teratur dapat mengurangi risiko kanker kolorektal, dengan manfaat yang lebih jelas bagi individu dengan gaya hidup tidak sehat. Oleh karena itu, tenaga kesehatan disarankan untuk mempertimbangkan penggunaan aspirin pada pasien berisiko tinggi, meski perlu diingat risiko dan efek sampingnya. Penelitian lebih lanjut akan membantu mengkonfirmasi hasil ini dan memperjelas pedoman penggunaan aspirin dalam pencegahan kanker saat ini. Hasil ini memberikan landasan untuk pendekatan pencegahan yang lebih dipersonalisasi.
Sumber Asli: news.harvard.edu