Pentingnya Bulan Pencegahan Kanker Nasional

Bulan Pencegahan Kanker Nasional mengingatkan akan pentingnya pencegahan kanker melalui kesadaran, skrining, dan gaya hidup sehat. Vaksinasi, terutama vaksin HPV, dapat mengurangi risiko kanker yang signifikan. Berhenti merokok, menjaga berat badan, dan melindungi diri dari sinar matahari juga penting dalam pencegahan kanker.

Setiap tahun, kanker merenggut ratusan ribu nyawa di Amerika Serikat. Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa hampir setengah dari semua kasus kanker dapat dicegah. Februari diperingati sebagai Bulan Pencegahan Kanker Nasional, mengingatkan pentingnya kesadaran, skrining, dan gaya hidup sehat dalam pencegahan kanker.

Menurut Annalea Trask, koordinator program di Stony Brook University Cancer Center, faktor risiko yang dapat dimodifikasi berperan penting dalam mengurangi risiko kanker. “Melakukan skrining kanker dan mendapatkan vaksinasi dapat mencegah kanker tertentu,” ujar Trask.

Langkah-langkah pencegahan lainnya termasuk menggunakan pelindung matahari, berhenti merokok dan vaping, mengurangi konsumsi alkohol, dan menjaga berat badan yang sehat. Human Papillomavirus (HPV) adalah penyebab mayor yang bertanggung jawab atas 36.000 kasus kanker di AS setiap tahun, termasuk enam jenis kanker.

Trask menekankan pentingnya vaksinasi HPV dalam pencegahan kanker ini. “Vaksin HPV, jika diberikan pada anak di bawah 13 tahun, dapat mencegah hingga 90% dari kanker-kanker tersebut,” jelas Trask. Vaksin masih dapat diberikan sampai usia 26 atau 45 setelah berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan.

Trask merekomendasikan vaksinasi HPV kepada semua individu, terutama anak-anak. Usia yang dianjurkan untuk anak menerima vaksin adalah sembilan tahun.

Bulan Pencegahan Kanker Nasional menyoroti pentingnya kesadaran akan kanker dan langkah-langkah pencegahan. Melalui kebiasaan sehat, skrining, dan vaksinasi, seperti HPV, banyak kasus kanker dapat dicegah. Kesadaran akan faktor risiko yang dapat dimodifikasi dapat membantu mengurangi angka kematian akibat kanker di masyarakat.

Sumber Asli: www.wshu.org

About Chloe Kim

Chloe Kim is an innovative journalist known for her work at the intersection of culture and politics. She has a vibrant career spanning over 8 years that includes stints in major newsrooms as well as independent media. Chloe's background in cultural studies informs her approach to reporting, as she amplifies stories that highlight diverse perspectives and experiences. Her distinctive voice and thought-provoking articles have earned her a loyal following.

View all posts by Chloe Kim →

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *