Pemerintah India akan meluncurkan vaksin kanker untuk wanita yang menargetkan kanker serviks, payudara, dan mulut dalam 5-6 bulan mendatang. Langkah ini bertujuan mengatasi lonjakan kasus kanker, yang mencapai 14 lakh pada tahun 2023. Vaksin diharapkan dapat mengurangi kematian akibat kanker dan menjadi bagian dari strategi pencegahan yang lebih luas.
Pemerintah India akan meluncurkan vaksin kanker khusus untuk wanita dalam waktu lima hingga enam bulan ke depan. Vaksin baru ini akan menargetkan kanker serviks, payudara, dan mulut, dengan harapan menurunkan angka kasus kanker di negara tersebut. Menurut Menteri Kesehatan Prataprao Jadhav, peningkatan jumlah pasien kanker di India memerlukan langkah-langkah pencegahan, termasuk pemeriksaan rutin bagi perempuan di atas 30 tahun dan pendirian pusat kanker hari untuk deteksi awal.
Pada tahun 2023, terdapat sekitar 14 lakh kasus kanker di India. Langkah ini diharapkan dapat membantu mengurangi tingkat kematian akibat kanker, khususnya kanker serviks yang merupakan penyebab utama kematian bagi wanita. Dr. Mandeep Singh Malhotra menilai vaksin ini akan memiliki dampak positif dalam pencegahan kanker.
Dr. Tushar Jadhav menyatakan bahwa sebelas tahun setelah peluncuran vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks, peluncuran vaksin kanker baru ini merupakan pilihan strategis untuk memerangi kanker di India. Dia juga menunjukkan perlunya fokus pada pengembangan vaksin kanker payudara, meski belum ada agen penyebab tunggal yang teridentifikasi.
Menurut Dr. Deepak Jha, vaksin kanker baru ini merupakan tonggak penting bagi India dalam perang melawan kanker. Vaksin ini diharapkan dapat membantu mencegah kanker mulut, yang sering kali disebabkan oleh penggunaan tembakau, yang merupakan salah satu jenis kanker paling umum di negara ini. Sebuah vaksin kanker bekerja dengan memicu sistem kekebalan tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker.
Pengobatan untuk kanker bervariasi berdasarkan stadium dan lokasi kanker tersebut. Pada stadium awal, pengobatan utamanya adalah bedah, sedangkan kemoterapi diterapkan pada stadium lanjut. Vaksin kanker bersifat preventif, berbeda dari terapi kanker yang membantu tubuh mengenali dan memusnahkan sel kanker yang sudah ada. India juga memiliki vaksin HPV dan Hepatitis B untuk mencegah kanker serviks dan hati.
Meskipun peluncuran vaksin kanker baru sangat dinanti-nantikan, pengobatan yang efektif seperti pembedahan, kemoterapi, dan radioterapi tetap penting dalam menangani kanker yang sudah ada. Perhatian dan riset lebih dalam masih diperlukan untuk meningkatkan efektivitas vaksin kanker, terutama untuk kanker payudara, yang memiliki tingkat diagnosis yang tinggi secara global.
Peluncuran vaksin kanker di India merupakan langkah penting untuk mengurangi jumlah kasus kanker pada wanita, terutama kanker serviks, payudara, dan mulut. Meskipun vaksin ini menjanjikan pencegahan, pengobatan tradisional seperti kemoterapi dan radioterapi tetap diperlukan untuk pasien yang sudah terdiagnosis. Dengan adanya langkah-langkah ini, diharapkan angka kematian akibat kanker dapat ditekan.
Sumber Asli: www.healthshots.com